Peduli terhadap lingkungan
Peduli terhadap lingkungan, warga kampung Kampung Poncol RT 05/04 Kelurahan Cirimekar, Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor bernama Ujang Supriatna secara otodidak membuat mesin simulator pembakar sampah ramah lingkungan. Foto : Fadilah/bogor-today.com

BOGOR-TODAY. COM, BOGORPeduli terhadap lingkungan, warga kampung Kampung Poncol RT 05/04 Kelurahan Cirimekar, Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor bernama Ujang Supriatna secara otodidak membuat mesin simulator pembakar sampah ramah lingkungan.

Peduli terhadap lingkungan

Mesin simulator sampah tersebut dibuat Ujang untuk mengatasi permasalahan sampah terutama sampah plastik yang sulit terurai.

“Saya mencoba membuat sampah ini pada intinya bagaimana sampah ini musnah, menjadi abu total, dan tidak membuat polusi,” kata Ujang kepada bogor-today.com, Kamis (22/9/2022).

Ujang menjelaskan, awalnya dirinya mengunjungi Tempat Pembuangan Akhir Sampah (TPAS) dan melihat tumpukan sampah seperti gunung, dari situlah dirinya tertantang untuk membuat mesin simulator.

BACA JUGA :  Bejat, Oknum Guru Diduga Lecehkan Sejumlah Siswi di Tanjab Barat

Peduli terhadap lingkungan

“Kita fokuskan ini adalah sampah non organik, sampah yang betul-betul tidak bermanfaat, notabenenya mendominasi sampah plastik rumah tangga,”ucap Ujang.

Mesin simulator ini terbuat dari bahan bekas seperti pipa, mesin pompa air dan tong untuk menampung sampah itu sendiri. Mesin tersebut mampu menampung sebanyak 60 kantong plastik sampah.

“Adapun hasil yang dihasilkan dari alat ini pertama abu, asap cair, sebuah asap yang diubah menjadi residu,” tambahnya.

Residu ini bisa menjadi dua macam dilihay dari sampah yang dibakarnya, jika sampah organik maka residu ini akan menjadi pupuk dan jika non organik akan menjadi obat pembasmi hama.

BACA JUGA :  DARI PREMAN TERMINAL, SEKDES HINGGA ANGGOTA DPRD PROVINSI JABAR

Ujang berharap pemerintah daerah peduli dengan karya yang dihasilkan lewat pikiran dan tenaga yang ia keluarkan agar dapat dikembangkan.

“Kalau ada masyarakat yang peduli dengan sampah, ya diresponlah oleh pemerintah, setelah ada seperti ini seharusnya ditanya, bisa engga dibesarkan? Kalau proses saya serahkan kepada (pemerintah) saya hanya menciptakan, minta difasilitasi tempatnya,”pungkasnya (Fadilah)

Bagi Halaman
============================================================
============================================================
============================================================