Pusat Kajian Geopark dan Kebencanaan Geologi Universitas Pakuan, Deni Sukamto Kadarisman sat meninjau lokasi longsor Gang Barjo bersama Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor, Rabu (19/10/2022). Foto : Aditya/bogor-today.com

BOGOR-TODAY.COM, BOGORPusat Kajian Geopark dan Kebencanaan Geologi Universitas Pakuan, Deni Sukamto Kadarisman, menyebut bencana longsor beberapa waktu lalu di Gang Barjo, Kelurahan Kebon Kalapa, Kota Bogor jika melihat dari sisi Ilmu Geologi adanya lapisan tanah tebal yang jarang sekali ditemui dilapangan.

Artinya, kemungkinan ada pengikisan bebatuan oleh air sehingga pada akhirnya terjadi pelapukan tanah.

Pusat Kajian Geopark
Pusat Kajian Geopark dan Kebencanaan Geologi Universitas Pakuan, Deni Sukamto Kadarisman sat meninjau lokasi longsor Gang Barjo bersama Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor, Rabu (19/10/2022). Foto : Aditya/bogor-today.com

Selain itu dirinya juga melihat adanya penyebab kemungkinan terjadinya bencana itu dari aliran kali Cidepit yang sudah ada sejak jaman Belanda dan levelnya lebih tinggi dari lokasi longsor sehingga meresap secara perlahan.

BACA JUGA :  Kota Bogor Jalankan Intensifikasi dan Integrasi Pelayanan KBKR

Deni mengungkapkan, dengan jenis longsoran bukan suatu yang menggelincir, akan tetapi menjadikan roboh begitu saja. Artinya, kata Deni ada sumber air yang masuk kedalam tanah, sementara stabilitas lerengnya tidak stabil maka terjadinya roboh.

“Karena ada lahan diatas yang kebuka, kemudian kena air lalu roboh. Tanah gelincir berarti ada sesuatu licin dibawah yang menyebabkan terjadinya tanah bergeser. Nah itu yang bahaya, karena seluruh wilayah akan terkena. Tapi kalau ini hanya ambruk, hanya lokal saja sifatnya,” ungkap Deni usai meninjau lokasi longsor Gang Barjo bersama Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor, Rabu (19/10/2022).

============================================================
============================================================
============================================================