Oleh : Heru B Setyawan (Pemerhati Pendidikan Kota Bogor)

HATI mempunyai peranan yang sangat penting dalam diri seseorang. Ia menjadi sentral bagi anggota tubuh lainnya, sehingga keberadaanya dapat menentukan baik dan buruknya semua amalan manusia.

Rasulullah SAW bersabda: “Ketahuilah sesungguhnya di dalam tubuh ini ada segumpal daging. Jika ia baik, maka baiklah seluurh anggota tubuh dan jika rusak, maka rusaklah seluruh anggota tubuh. Ketahuila ia adalah hati.” (HR. Al-Bukhari).

Hati yang bersih akan memberi dampak baik bagi seluruh anggota tubuhnya. Sebaliknya, jika hati yang kotor, akan merusak seluruh anggota tubuhnya. Hati yang bersih bisa membedakan mana yang baik dan yang buruk, sebaliknya hati yang kotor sulit untuk membedakan mana yang baik dan yang buruk.

Menurut salah satu Guruku, yaitu Buya Yahya, beliau mengatakan ciri-ciri hati kita sudah bersih adalah kita tidak pernah menyalahkan orang lain, meski orang tersebut jelas-jelas salah dan jahat. Misalnya orang tersebut adalah pencuri, pelacur, koruptor dan lain-lain.

BACA JUGA :  Cek Lokasi SIM Keliling Kota Bogor, Senin 22 April 2024

Kita malah kasihan dan prihatin dengan orang tersebut, karena aibnya sudah dibuka oleh Allah di dunia. Sementara aib kita masih ditutup rapat-rapat oleh Allah. Kemudian kita mendoakan orang tersebut agar tobatnya diterima oleh Allah serta mendoakan orang tersebut, siapa tahu suatu saat keadaanya lebih baik dari pada kita.

Dengan kata lain, orang yang sudah bersih hatinya, punya rasa simpati, empati dan peduli terhadap orang lain, baik melihat orang lain bahagia ataupun kena musibah. Bagi orang yang sudah berhati bersih yang ada hanyalah kebaikan, kebaikan dan kebaikan.

Dan puncak jika kita sudah berhati bersih, maka kita akan bisa merasakan suasana hati orang lain, apakah hati orang lain itu senang atau sedih, kita punya mata hati. Sehingga kita akan hati-hati dalam berpikir, berbicara dan berperilaku agar tidak membuat sakit hati orang lain.

BACA JUGA :  8 Penyebab Susah Turunkan Berat Badan, Simak Ini

Misal seorang pengamen yang sudah bersih hatinya, akan dengan sopan menawarkan pada orang lain apakah boleh mengamen? Jika boleh maka dia akan membawakan lagu dengan sebaik mungkin, agar orang tersebut senang dibuatnya. Bukan langsung bernyanyi, sehingga membuat tidak nyaman orang lain.

Juga seorang guru, murid, dokter, pedagang, seniman, pejabat, anggota dewan, penegak hukum, dan lain-lain bahkan sampai presiden. Akan berusaha untuk membuat senang, nyaman dan bahagia hati orang lain, bukan malah membuat sakit hati orang lain.

Karena menurut Ustadz Ahmad Lutfi, SH.I pimpinan Majelis Berlian Langit membuat senang hati orang lain itu pahalanya besar, sedang membuat sakit hati orang lain itu dosanya besar seperti merobohkan Kabah 70 kali. Jayalah Indonesiaku. (*)

Bagi Halaman
============================================================
============================================================
============================================================