Debt colletor terus nangih tapi belum ke rumah. Ada beberapa yang sudah ke rumah diteror dari chat. Ada yang didatangin. Aisyah tidak tahu di mana tapi masih bisa dihubungi sama kita,” tuturnya.

Korban lain, mahasiswa IPB, Aurelia menambahkan, para mahasiswa ini juga diminta memberi ulasan positif di toko pelaku usai transaksi selesai tujuannya untuk menaikan rating toko pelaku. Mahasiswa juga dibuatkan akun pinjaman online yang terhubung ke e-commerce.

BACA JUGA :  Kecelakaan Bus Pariwisata Angkut Puluhan Penumpang di Kulonprogo

“Kita disuruh mengaktifkan Akulaku, Shopeepay Later, dan kredivo,” tuntasnya.

Aurelia mengungkapkan alasannya mengapa berani dan percaya dengan kerja sama oleh pelaku pihak toko karena sebelumnya sudah ada kakak tingkat yang kerjasama dengan orang tersebut.

“Tidak ada masalah. Dan selalu bagus dan angsuran selalu dibayar sama dia (pelaku). Makanya saya berani,” jelasnya.

Aurelia menyebut rata-rata mahasiswa yang dibuatkan akun terlilit pinjaman yang dilakukan oleh pelaku Aisyah kisaran Rp 8-10 juta. Dirinya sendiri terjerat pinjol yang dilakukan oleh Aisyah sebesar Rp 6,5 juta.

BACA JUGA :  Disambangi Partai Golkar, PPP Ingin Bergandeng Tangan Saat Pemilihan Bupati Bogor 2024

“Ada teman saya sampai 29 juta. Rata-rata 8 sampai 10 juta. Total keseluruh anak IPB saya tidak tahu, kalau 321 korban ini sudah didata itu hampir 3 miliar,” tuturnya.

Terpisah, Kepala Satreskrim Polresta Bogor Kota, Dhoni Erwanto membenarkan kejadian itu. Kata dia, saat ini sudah menerima laporan.

“Benar, sudah beberapa LP dibuat di kami,” singkatnya. (B. Supriyadi)

Halaman:
« ‹ 1 2 » Semua
============================================================
============================================================
============================================================