“Kerja sama ini sebuah upaya kolektif yang berusaha mengedukasi masyarakat Indonesia,khususnya dalam hal kreasi perhiasan sebagai kekayaan bangsa, histori, budaya, dan negara,”ujarnya.
Bagian lain yang paling penting kata Petronelle, industri perhiasan Indonesia layak untuk berada sejajar dengan industri perhiasan atau merek-merek ritel perhiasan yang ada di negara-negara lain.
“Kami dan Kemenperekraf akan merealisasikannya melalui program-program edukasi yang direncanakan dan dieksekusi bersama,”katanya.
Sementara itu, terkait gerai CMK ke 100 di Pakuwon Mall Surabaya, mengusung konsep megastore khas The Palace Jeweler. Konsep megastore ini untuk memberikan pengalaman berbelanja perhiasan yang unik dan tak terlupakan bagi para pelanggan.
“Sama seperti pada gerai-gerai sebelumnya, The Palace Jeweler juga menjadikan gerai terbaru ini sebagai sebuah “one stop shopping destination”. Artinya, konsumen tidak perlu berpindah-pindah gerai untuk bisa menemukan perhiasan yang diinginkan,” jelas Petronella.
Petronella menyebut, konsep megastore ditunjang dengan layanan terbaik dari The Palace Jeweler. Dimana seluruh staf yang bertugas sudah lolos proses training agar mereka bisa memberikan pengalaman berbelanja yang menyenangkan bagi para pelanggan.
“Di samping itu, interior gerai juga didesain agar membuat konsumen merasa nyaman selama berbelanja perhiasan di gerai perhiasan The Palace Jeweler Pakuwon Mall Surabaya,”tuntasnya. (*)