Laporan tersebut menunjukkan, penipuan dan pencurian identitas yang cukup besar terjadi di bawah pemerintahan sebelumnya, karena kurangnya control dari pemerintah AS.

Dan Presiden Joe Biden pun merespon hal itu dengan cara mengantisipasi tindakan penyalahgunaan bisnis pinjaman bantuan COVID-19.

BACA JUGA :  Kcewa dengan Wasit, STY Sebut Laga Timnas Indonesia vs Qatar Seperti PertunjukanKomedi

Laporan pengawas menyebutkan, bahwa pada tahun 2021 lalu Administrasi Bisnis Kecil AS melakukan perbaikan pada kontrol program bantuannya.

Pada bulan September, inspektur jenderal Departemen Tenaga Kerja AS mengatakan, penipu mungkin mencuri sekitar $45,6 miliar dari program asuransi pengangguran AS selama wabah COVID-19 merebak.

BACA JUGA :  Diduga Bunuh Diri Tusuk Perut di Kamar Mandi, Mahasiswa di Pamekasan Ditemukan Tewas

Pada bulan September juga, Jaksa Federal AS mendakwa lusinan orang yang mencuri $250 juta dari program bantuan COVID-19 selama pandemik. *** (reuters.com)

Halaman:
« ‹ 1 2 » Semua
============================================================
============================================================
============================================================