BOGOR-TODAY.COM –  Dua belas hri pasca Gempa Turki korban hidup mulai terancam masalah kesehatan dan penyebaran infeski akibat luka-luka yang dialami korban saat di selamatkan dari reruntuhan bangunan.

Petugas medis dan ahli telah mulai menyoroti masalah kesehatan pasca Gempa Turki dan prihatin tentang kemungkinan penyebaran infeksi di daerah di mana puluhan ribu bangunan runtuh minggu lalu.

Maslah kesehatan akan timbul di daerah-daerah yang fasilitas sanitasi dan kesehatannya telah hancur akibat Gempa Turki yang berkekuatan 7,8 SR, menyebabkan kerusakan infrastruktur sanitasi.

Menteri Kesehatan Turki, Fahrettin Koca mengatakan, meskipun telah terjadi peningkatan infeksi usus dan saluran pernapasan atas, jumlahnya tidak menimbulkan ancaman serius bagi kesehatan masyarakat.

“Prioritas kami sekarang adalah melawan kondisi yang dapat mengancam kesehatan masyarakat dan mencegah penyakit menular,” kata Koca dalam konferensi pers di provinsi Hatay selatan, seperti mengutip dari Aljazeera.com.

BACA JUGA :  Menu Makan Malam dengan Tumis Tofu Ayam Cincang yang Gurih dan Lezat Dijamin Keluarga Ketagihan

Beberapa organisasi kemanusiaan mengatakan, para korban hidup akan membutuhkan bantuan selama berbulan-bulan mendatang, dengan begitu pemerintah harus segeraa menyiapkan infratsruktur sementara bagi korban hidup.

Baik Turki maupun Suriah tidak mengatakan berapa banyak orang yang masih hilang setelah Gempa Turki hingga hari kedua belas ini.

Seperti diketahui, sudah dua belas hari pasca Gempa Turki dahsyat melanda Turki dan Suriah, lebih dari 46.000 orang meninggal dunia dan lebih dari 84.000 bangunan rusak parah.

Korban meninggal dunia di Turki mencapai 40.642 akibat Gempa Turki sementara negara tetangga Suriah telah melaporkan lebih dari 5.800 kematian, angka yang tidak berubah selama beberapa hari.

BACA JUGA :  Tenggelam di Kolam Koi, Pelajar SMP di Lebak Tewas

Diberitakan sebelumnya, Kepala WHO ,Tedros Adhanom Ghebreyesus terbang penuh dengan peralatan medis darurat ke kota Aleppo yang dikuasai pemerintah Suriah, yang dilanda gempa hebat, pada Sabtu.

Tedros mengunjungi daerah yang rusak di kota dan bertemu dengan dua anak yang kehilangan orang tuanya akibat gempa. “Tidak ada kata-kata untuk mengungkapkan rasa sakit yang mereka alami,” tweetnya.

Kementerian transportasi mengatakan, 57 pesawat bantuan telah mendarat di Suriah minggu ini. Sementara itu, utusan Uni Eropa untuk Suriah mendesak Damaskus untuk tidak mempolitisasi masalah bantuan kemanusiaan.

============================================================
============================================================
============================================================