Kim Jong Un : Memiliki Banyak Hulu Ledak Nuklir, Korea Utara Siap Gempur Korea Selatan-AS

korea utara

BOGOR-TODAY.COM –  Presiden Korea Utara Kim Jong Un sesumbar bahwa Korea Utara memiliki banyak hulu ledak nuklir yang siap menggempur dan meratakan Korea Selatan dan Amerika Serikat (AS).

Hal itu diungkapkan pentolan Korea UtaraKim Jong Un saat pameran sekaligus melakukan pengecekan di gudang penyimpanan hulu ledak nuklir milik pemerintah Korea Utara.

Tidak hanya itu, Kim Jong Un juga memamerkan teknologi canggih persenjataan yang dimiliki Korea Utara selain hulu ledak nuklir.

Yang teranyar, Korea Utara telah melakukan uji coba drone bawah air yang juga mampu membawa hulu ledak nuklir, drone bawah air itu bakal digunakan Kim Jong Un untuk melawan AS dan sekutunya.

Pemerintah Korea Utara mengkalim, drone bawah air yang mampu membawa hulu ledak nuklir itu, bisa membuat tsunami radioaktif.

Meski PBB selalu koar-koar melarang pentolan Korea Utara Kim Jong Un untuk tidak memproduksi apalagi menggunakan senajata nuklir ataupun rudal balistik.

Tingkah laku Kim Jong Un yang akhir-akhir ini selalu memamerkan alat persenjataan canggihnya tidak lain tidak bukan karena tidak suka melaihat latihan militer gabungan antara Korea Selatan dan AS.

BACA JUGA :  Menu Makan Siang dengan Kari Ayam Bakar yang Lezat Bareng Keluarga

Para analis memperingatkan dan menyarankan agar AS, Korea Selatan dan Korea Utara duduk bersama untuk membahas atau berdialog terkait latihan militer gabungn dan nuklir.

“Jika upaya perdamaian itu tidak dilakukan akan berbahaya, mengingat uji coba nuklir yang dilakukan Korea Utara sangat jelas mengancam perdamaian di semenanjung Korea,” kata Shin Jong Woo analis senior di Forum Pertahanan dan Keamanan Korea.

“Fakta bahwa Korea Utara menampilkan hulu ledak Hwasan-31 berarti, uji coba nuklir sudah dekat,” sambung Shin.

Sebelumnya, Korea Utara terakhir melakukan uji coba nuklir pada tahun 2017 lalu dan sejak itu Kim Jong Un menerima sanksi internasional yang lebih keras.

Cheong Seong-chang, direktur Departemen Studi Strategi Reunifikasi di Institut Sejong, setuju dengan Shin, tetapi memiliki keraguan atas tindakan yang akan dilakukan Kim Jong Un setelah apa yang berpotensi menjadi momen perhitungan untuk Korea Selatan dan AS.

BACA JUGA :  Hasil Leg Pertama Perempat Final Liga Europa, Jumat 12 April 2024

“Untuk Pyongyang, itu akan menggandakan ancaman nuklir, setidaknya dalam beberapa bulan menjelang pertengahan April atau akhir Juli,” kata Cheong.

Pada 15 April dan 27 Juli, warga Korea Utara merayakan kelahiran mendiang pendiri Kim Il – Dinyanyikan tentang apa yang mereka sebut Hari Matahari pada bulan April.

Sementara masyarakat Korea Utara kurang antusias menandai perayaan Juli, yang dimaksudkan untuk memperingati gencatan senjata Perang Korea 1950-53.

Tetapi beberapa ahli mengatakan, Korea Selatan harus lebih waspada dengan penumpukan nuklir Korea Utara yang cepat itu.

“Orang Korea Utara sekarang dapat memasang banyak hulu ledak nuklir pada senjata apa pun yang mereka pilihan, baik itu rudal atau drone bawah air,” kata Kim.

“Dan Korea Selatan tidak siap untuk menghadapi semua itu. Bukankah itu lebih menakutkan daripada ujian yang sekarang kita tahu tidak berarti? Kita semua baru saja melihat senjata nuklir terbaru Korea Utara,” pungkasnya. (*)

Bagi Halaman
============================================================
============================================================
============================================================