Korban tidak tahan dengan kekerasan fisik dan penghinaan, yang membuatnya mencari perawatan psikologis.
Orang tua korban telah menyewa pengacara dan berencana untuk mengajukan laporan polisi terhadap anak SMP di Korea jadi tukang palak itu.
Sementara itu, Dinas Pendidikan Kota Sejong, Korea Selatan mengadakan pertemuan kelompok dukungan mediasi rekonsiliasi untuk kedua belah pihak.
Tujuannya untuk sebuah penyelesaian antara pihak-pihak yang terlibat antara korban dan anak SMP di Korea jadi tukang palak itu.
Mengingat anak SMP di Korea jadi tukang palak itu meminta sejumlah uang kepada teman sekolahnya sebesar antara 2.000 hingga 20.000 won.
Sejumlah uang tersebut dikumpulkan anak SMP di Korea jadi tukang palak dari korban dalam 20 kesempatan antara Desember dan akhir Maret.
Selaion itu, yanglebih memberatkan pelaku, dua anak SMP di Korea jadi tukang palak yang dituduh mengirim pesan ancaman meminta uang dari para korban.
Jika mereka gagal mencapai kesepakatan, komite kekerasan sekolah akan memutuskan bagaimana menangani tindakan anak SMP di Korea jadi tukang palak yang meresahkan itu. ***