Jelang Pemilihan Presiden, Pemerintah Pakistan Defisit Anggaran Hingga 6.54 Persen

Pada hari Kamis, IMF mengatakan telah membahas anggaran dengan Pakistan dengan fokus pada keseimbangan keberlanjutan utang sambil menciptakan ruang untuk meningkatkan pengeluaran sosial.

Mustafa Pasha, kepala investasi di Lakson Investments, mengatakan IMF kemungkinan akan meminta lebih banyak langkah seputar pengumpulan pendapatan.

“Anggaran tidak mungkin meningkatkan kemungkinan kesepakatan tingkat staf [dengan IMF] pada bulan Juni,” katanya.

Anggaran tersebut akan menargetkan total pendapatan pajak sebesar 9,2 triliun rupee ($32 miliar), kata Dar, yang menambahkan tidak akan ada pajak baru di sektor industri.

BACA JUGA :  Lokasi SIM Keliling Kota Bogor, Rabu 15 Mei 2024

Ini akan menargetkan pembiayaan eksternal bersih sebesar 2,5 triliun rupee ($ 8,7 miliar) untuk tahun fiskal yang berakhir pada Juni 2024 di mana 1,6 triliun rupee ($ 5,5 miliar) akan datang melalui pinjaman komersial dan Eurobond.

Namun, semua ini tidak akan memuaskan IMF, demikian peringatan Abid Hassan, mantan penasihat bank dunia yang mengatakan bahwa “kemungkinan kurang dari 50 persen” hal itu akan terjadi.

BACA JUGA :  Polisi Tangkap Pelaku Tawuran di Bogor, Bacok Pengendara Lain

“Kegagalan tidak akan segera terjadi, tetapi dalam 3-4 bulan, kecuali ada program IMF baru yang akan mendatangkan uang sektor swasta, yang pada gilirannya juga akan mendorong pemberi pinjaman lain,” kata Hassan.

“Untuk mungkin memberikan dukungan tambahan kepada Pakistan, kecuali itu terjadi, standarnya adalah 100 persen dalam enam bulan dari sekarang,” imbuh dia. ***

 

Follow dan Baca Artikel lainnya di Google News

Halaman:
« 1 2 » Semua
============================================================
============================================================
============================================================