Pemprov Jabar Nilai Delapan Aksi Konvergensi Penurunan Stunting Kota Bogor

Tak hanya itu, demi mewujudkan zero new stunting alias tidak ada stunting baru di Kota Bogor. Pemkot Bogor melakukan pendekatan penanganan stunting kepada Calon Pengantin (Catin) dengan memberikan tablet penambah darah kepada Catin. Program ini diapresiasi Provinsi Jawa Barat karena Kota Bogor sudah memberikan tablet penambah darah kepada 80 persen Catin sejak 2022. Sementara di Provinsi saja pemberian tablet penambah darah belum dianggarkan.

“Dan di tahun ini program yang menjadi unggulan di Kota Bogor yakni setiap ASN berkontribusi memberikan 1,5 kg telur per bulan selama enam bulan untuk pemberian makanan tambahan bagi anak stunting di Kota Bogor,” jelasnya.

BACA JUGA :  Kecelakaan 2 Motor di Mojokerto Adu Kambing, Kedua Pengendara Tewas

Ia melanjutkan, angka stunting Kota Bogor berdasarkan data Bulan Penimbangan Balita (BPB) sebesar 5,25 persen, sementara dari SSGI (Survei Status Gizi Indonesia) yakni survei yang dilakukan BKKBN angka stunting Kota Bogor berada di angka 18,7 persen. Perbedaan angka ini kata Rudy, karena survei SSGI hanya dilakukan berdasarkan sampling. Sementara data Kota Bogor berdasarkan by name by address di 980 posyandu yang dibina di masing-masing puskesmas.

BACA JUGA :  Tawuran Remaja di Bandarlampung Tewaskan 1 Orang, 2 Orang Ditetapkan Tersangka

“Tadi kami sandingkan juga antara data SSGI dengan data BPB. Sesuai dengan target nasional, Kota Bogor harus menurunkan angka stunting sampai di bawah 14 persen,” katanya.***

Follow dan Baca Artikel lainnya di Google News

Halaman:
« ‹ 1 2 » Semua
============================================================
============================================================
============================================================