Keuntungan Samsung Menurun, Hampir Menyentuh Angka 96 Persen

CHIP_SAMSUNG
Hal itu dikatakan pihak Samsung karena disebabkan kelebihan pasokan chip dan permintaan yang lambat terus berlanjut. (FOTO : Yonhap/ The Korea Herald)

BOGRO-TODAY.COM – Samsung Electronics Co. pada hari Jumat mengatakan laba operasi kuartal keduanya anjlok sekitar 96 persen dari tahun sebelumnya.

Hal itu dikatakan pihak Samsung karena disebabkan kelebihan pasokan chip dan permintaan yang lambat terus berlanjut.

Samsung sebagai produsen chip memori dan smartphone terbesar di dunia itu memperkirakan laba April-Juni mencapai 600 miliar won atau $461,2 juta, turun dari 14,1 triliun won yang dilaporkan setahun lalu.

Hal Itu menandai laba kuartalan terburuk Samsung dalam 14 tahun sejak kuartal pertama 2009, ketika raksasa teknologi Korea Selatan itu melaporkan laba operasi 590 miliar won.

BACA JUGA :  Ini Daftar Pemain Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2026 Lawan Irak dan Filipina

Penjualan kemungkinan turun 22,3 persen menjadi 60 triliun won dari tahun sebelumnya 77,2 triliun won, kata perusahaan itu dalam pengajuan peraturan. Data untuk laba bersih tidak tersedia.

Raksasa teknologi itu tidak memberikan hasil dari setiap divisi bisnis dan akan merilis laporan pendapatan akhir akhir bulan ini.

Divisi Solusi Perangkat Samsung, yang mengawasi bisnis chip sapi perah, diperkirakan telah merugi sekitar 3-4 triliun won, menurut perkiraan analis.

BACA JUGA :  Ribuan Warga Serukan DOB Bogor Barat di Leuwiliang, Dihadiri Pj Bupati dan Jaro Ade

Jika perkiraan tersebut bertahan, itu akan menandai kerugian kuartal kedua Samsung berturut-turut dari divisi tersebut.

Selama periode Januari-Maret, Samsung melaporkan kerugian finansial pertamanya dalam 14 tahun karena persediaan chip melonjak secara signifikan di tengah permintaan global yang menurun.

Bahkan sebelumnya, bisnis raksasa terbesar chip Samsung mencatatkan kerugian pada kuartal pertama 2009 tahun lalu.

Pembuat chip tersebut memperkirakan pasar chip global akan menyusut 6 persen dalam setahun menjadi $563 miliar tahun ini, karena penurunan permintaan yang tajam.

============================================================
============================================================
============================================================