“Sebagai mahasiswa KKN yang akan memiliki program kerja terkait pencegahan dan penanganan stunting pada anak, lokmin menjadi awal yang tepat untuk mengetahui kondisi yang sedang terjadi atau ditangani oleh Puskesmas Cijayanti,” kata Jawi.
Selain pemahaman terkait kegiatan aktif posyandu. Sebagai salah satu upaya dalam menangani kasus stunting, Puskesmas Cijayanti memperkenalkan Set Antropomentri Kit kepada para kader untuk memperbaharui fasilitas di setiap posyandu. Isian dari Set Antropomentri Kit sendiri adalah satu timbangan anak-anak, satu timbangan dewasa, satu alat ukur tinggi badan, satu alat ukur panjang badan dan alat ukur lingkar badan.
Humay menyebutkan hal ini penting dimiliki setiap posyandu agar data yang dihasilkan akurat karena alat pengukuran lama mulai sudah tidak memenuhi standar. Sebagai bentuk lanjutan penanganan kasus stunting, Puskesmas Cijayanti juga rencanakan Terapi Akuatik untuk anak yang terkena stunting yang didata saat Februari 2023.
Yeyen selaku bidan yang memimpin kegiatan lokmin ini menutup dengan pembagian jadwal imunisasi untuk setiap posyandu pada bulan Agustus.***
Follow dan Baca Artikel lainnya di Google News