Istora Senayan Bakal Jadi Kenangan, Ini Ungkapan Para Pemain Bulutangkis Dunia

Istora Senayan. (Foto: Djarum Badminton)

BOGOR-TODAY.COM – Federasi Bulutangkis Dunia (BWF) telah merilis sebuah video berjudul ‘Surat Cinta untuk Istora Senayan, yang merekam kenangan manis para pemain bulutangkis dari seluruh dunia.

Istora merupakan tempat kompetisi kelas dunia, terutama dalam cabang olahraga bulutangkis. Gedung yang dibangun pada tahun 1960-an ini telah berulang kali menjadi tuan rumah kompetisi bulutangkis Internasional.

Tidak mengherankan jika para pemain bulutangkis dari berbagai era mengenang kenangan mereka akan Istora Senayan, yang merupakan singkatan dari Istana Olahraga‘.

Dalam video berdurasi 18 menit ini, para pemain bulutangkis dunia menceritakan berbagai kisah yang menghibur dan mengharukan.

Chou Tien Chen dan Loh Kean Yew membagikan cerita soal sorakan ‘eaa, eaa, eaa’ yang kerap dilontarkan penonton di tribune ketika mereka bermain.

“Mereka [penonton] mendukung dari dalam hati jadi kami bisa merasakannya. Satu pukulan mereka berteriak ‘eaa’, dua pukulan mereka berteriak ‘eaa eaa’, tiga pukulan ‘eaa eaa eaa’,” kata Tien Chen, dikutip CNNIndonesia, Selasa (15/8/2023).

BACA JUGA :  Roberto Callieri Jadi Komisaris Utama Hasil RUPST, Indocement Bakal Bagikan Dividen Rp308 Miliar

“Saya sedang melakukan kebiasaan rutin sebelum tanding dan mereka kemudian mulai teriak ‘eaa eaa eaa eaa eaa eaa’ ha ha ha ha,” cerita Kean Yew ditutup dengan tawa.

Gairah semangat penonton menjadi hal yang paling diingat oleh mayoritas pemain saat bertanding di Istora. Zheng Shiwei menyatakan bermain di Istora berarti harus melipatgandakan konsentrasi di lapangan.

“Atmosfernya di luar imajinasi Anda. Anda harus benar-benar fokus. Kalau tidak benar-benar fokus, kuping Anda bisa pengang,” kata pasangan Huang Yaqiong di sektor ganda campuran.

Tak cuma atlet masa kini, Rexy Mainaky pun turut membagikan cerita gembira luar biasa saat membawa Indonesia menjadi juara Thomas Cup hampir 30 tahun silam, ketika situasi Istora jauh berbeda dibanding saat ini.

BACA JUGA :  Sekda Kota Bogor, Syarifah Sofiah Hadiri Reform Knowledge Sharing

“Saya ingat Thomas Cup 1994 itu benar-benar gila. Atmosfer di dalam lapangan sangat gila,” kata Rexy dalam video di kanal YouTube BWF tersebut.

Kisah lain dibagikan Carolina Marin. Mantan pemain tunggal putri nomor satu dunia itu begitu mengapresiasi penonton-penonton di Istora yang mendukungnya di saat ia kalah dalam sebuah laga Indonesia Open.

“Saya ingat saya kalah dalam pertandingan yang alot melawan Wang Yi Han. Saat itu mata saya terasa berair karena saya kalah tetapi mereka meneriakkan nama saya,” kenang Marin.

Istora Senayan yang biasa menjadi tuan rumah dari ajang badminton internasional kemungkinan besar mulai tahun depan bakal ditinggal lantaran keberadaan Indonesia Arena yang bisa menampung lebih banyak penonton.***

Follow dan Baca Artikel lainnya di Google News

Bagi Halaman
============================================================
============================================================
============================================================