Kebijakan Pemkab Bogor Ugal-ugalan, Kekeh Pengen Beli Lahan di Kolong Sutet Rp 17,5 Miliar

IDRIS SANTOSO
Idris Santoso, Ketua LSM Pasundan Raya. (FOTO : IST)

BOGOR-TODAY.COM Selama tujuh tahun pengajuan pembangunan gedung SMPN 4 Citeureup di perjuangkan warga Desa Sukahati sejak tahun 2016 silam, namun apa yang terjadi lokasi pembangunan sekolah negeri itu digeser lokasinya karena kepentingan politik.

“Awalnya pengajuan pembangunan SMPN 4 Citeureup itu lokasinya di Desa Suakahti, Kecamatan Citeureup dan pengajuannya sejak tahun 2016 lalu,” ujar Idris Santoso warga Desa Sukahati.

Idris bercerita, pengajuan pembangunan sekolah bukan lah hal yang mudah, melalui tahapan-tahapan yang sulit dan berkali kali dilakukan pembahasan mulai dari tingkat musrenbang RW, hingga musrenbang tingkat dinas.

“Bahkan berkali-kali dilakukan survei di beberapa titik lokasi lahan yang akan dijadikan bangunan SMPN 4 Citeureup oleh pihak Disdik bahkan tim aset Pemkab Bogor diterjunkan,” terang Idris.

BACA JUGA :  Wilayah Garut Diguncang Gempa M 6,5, Getaran Terasa Hingga Bogor

Kala itu, lanjut Idris, usai dilakukan survei lokasi lahan, semua pihak baik masyarakat, pemerintah desa hingga Disdik dan Pemkab Bogor telah menyetujui dan menyepakati pembangunan SMPN 4 Citeureup akan dibangun di Desa Sukahati.

“Karena waktu itu masyarakat dan pihak desa sepakat menghibahkan tanah kurang lebih luasnya 5000 meter persegi itu secara gratis dan tidak ada pembelian lahan. Disdik cukup menganggarkan untuk pembangunan gedungnya saja,” tutur pria yang juga menjabat sebagai ketua LSM Pasundan Raya itu.

BACA JUGA :  Rumah dan Mesjid di Sukabumi Alami Rusak usai Diguncang Gempa Garut Magnitudo 6,5

Mirisnya, harapan dan perjuangan masyarakat sejak 2016 silam terpaksa harus dikubur sedalam – dalamnya akibat keserakahan politik yang mencari keuntungan pribadi dan kelompoknya.

Menggeser lokasi pembangunan SMPN 4 Citeureup yang telah disepakati semua pihak di Desa Sukahati, tiba – tiba berpindah ke Desa Leuwinutug, Kecamatan Citeureup.

“Tiba – tiba ramai dan muncul wacana pembangunan gedung SMPN 4 Citeureup digeser ke Desa Leuwinutug. Dan Pemkab Bogor dalam hal ini Disdik harus mengeluarkan anggaran Rp 17,5 miliar untuk membeli lahannya doang,” sindir Idris.

============================================================
============================================================
============================================================