Berdasarkan hitungan sementara, bendungan tersebut diyakini mampu mereduksi banjir hingga 66 persen di wilayah Karawang dan Bekasi, serta memberikan manfaat saluran irigasi.

Sedangkan, Bendungan Cijurey merupakan permintaan langsung dari warga Kabupaten Bogor untuk mengairi lahan persawahan yang kering pada saat musim kemarau tiba. Bendungan tersebut juga diyakini dapat mereduksi banjir hingga mencapai 59,33 persen.

Desain Waduk Cijurey cenderung lebih kecil dari Cibeet, yakni dengan lahan seluas 203,9 hektare di empat desa yang ada di tiga kecamatan, yakni Sukamakmur, Cariu dan Tanjungsari.

BACA JUGA :  Polisi Ungkap Kronologi Kecelakaan Beruntun di Ciampea Bogor

Terpisah, Bupati Bogor, Iwan Setiawan mengatakan, percepatan revisi Perda RTRW itu diperlukan untuk merealisasikan Proyek Strategis Nasional (PSN). Salah satunya yakni, pembangunan waduk Cibeet dan Cijurey di Kabupaten Bogor bagian Timur.

“Cibeet itu tata ruangnya harus dirubah karena pembangunan Cibeet itu tahun 2023-2028 dan itu konsekuensinya merubah tata ruang,” jelas dia.

BACA JUGA :  Roberto Callieri Jadi Komisaris Utama Hasil RUPST, Indocement Bakal Bagikan Dividen Rp308 Miliar

Revisi tata ruang tersebut sebagai rujukan utama dalam memberikan rekomendasi teknis pembangunan infrastruktur dan penerbitan perizinan pemanfaatan ruang untuk mewujudkan keterpaduan pembangunan wilayah. ***

Penulis : Mutia Dheza Cantika

Follow dan Baca Artikel lainnya di Google News

Halaman:
« 1 2 » Semua
============================================================
============================================================
============================================================