Eliminasi TBC, 7 Rumah Sakit dan 2 Puskesmas di Kota Bogor Diganjar Penghargaan

“Keterlibatan ini penting untuk mendorong munculnya kebijakan dan dukungan pemangku kepentingan dalam eliminasi TBC di daerah. Salah satu komponen pemersatu pemerintah daerah dalam menanggulangi TBC adalah adanya indikator SPM kesehatan yang mencantumkan isu TBC. PR Konsorsium Penabulu STPI, sudah berjalan pada periode 2021-2023. Oleh karenanya, kami akan melakukan pertemuan komunitas dan pemangku kepentingan jejaring DPPM, untuk memberikan penghargaan kepada Fasyankes terbaik dan kader terbaik di Kota Bogor,” jelasnya.

“Sebenarnya tujuan kami ingin mensinergikan kembali antara DPPM, bahwa kami sama-sama di bawah Dinkes Kota Bogor, dan ada 21 RS yang bekerjasama dengan Pena Bulu, dan 25 Puskesmas. Ada program baru yakni pelacakan dari kader, untuk mendapat dukungan dari Puskesmas melalui aplikasi Si Geulis. Mulai berjalan bulan ini. Nanti kader melacak menggunakan aplikasi di smartphone. Saat ini baru ada satu kelurahan satu kader, kedepan ditargetkan ada 1 RW satu Kader,” tambah Sarah.

BACA JUGA :  Lantik 30 PPK, Sekda Kota Bogor Tegaskan Netralitas dan Sensitivitas

Ia membeberkan, jadi RW siaga TBC, targetnya 700-an. Saat ini baru 55 kader dan Oktober baru 25 kader. Pelacakan itu, apabila satu rumah ada yang positif, keluarganya di tracking sama dengan Covid-19 lalu. Saat ini pihaknya terus melakukan upaya eliminasi TBC di Kota Bogor.

“TBC itu bisa disembuhkan, bukan penyakit keturunan. Kalau pengobatan tuntas baik 6 sampai 9 bulan, bisa disembuhkan. Temuan kasus positif versi Pena Bulu sudah ada 912 orang. Itu pasien yang melakukan pengobatan diluar itu masih banyak,” ucap dia.

Subkor P3MS pada Dinkes Kota Bogor, Teungku Yeni Febrina memaparkan, kalau semua pihak mau jalan bareng, menyamakan frekuensi dan adanya komitmen pimpinan. Eleminasi TB ini harus berkolaborasi, baru bisa berhasil. Melihat angka di Kota Bogor wow sekali ini, kami disuruh nyari 3.900, ketemunya malah 7.700 kasus.

BACA JUGA :  Lokasi SIM Keliling Kota Bogor, Rabu 22 Mei 2024

“Menemukan kasus itu, merupakan langkah memutuskan mata rantai. Kota Bogor optimis bisa mengemilinasi. Mari kita temukan kasus TB, obati sampai sembuh. Mau berapapun itu, tahun ini saja menemukan 6.000 kasus sampai bulan September 2023. Dalam tiga tahun ini sudah bersama-sama. Ada aplikasi SiGeulis dan ada bentuk tim percepatan eliminasi TBC. Alhamdulillah kemarin sudah menggelar pelatihan 68 kader aplikasi SiGeulis,” pungkasnya.

Kegiatan tersebut hadiri Subkor P3MS Dinkes Kota Bogor dr Tengku Yenni Febrina, SR Manager Jawa Barat Konsorsium Komunitas Penabulu STP Bambang Eko Budi Yanto dan Anggota Komisi IV DPRD Kota Bogor Sri Kusnaeni.***

Follow dan Baca Artikel lainnya di Google News

Halaman:
« 1 2 » Semua
============================================================
============================================================
============================================================