tiga penyakit
Ilustrasi.

BOGOR-TODAY.COM – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bogor mengingatkan masyarakat untuk mewaspadai tiga penyakit yang kerap terjadi ditengah cuaca tak menentu.

Diektahui, beberapa pekan kebelakang, suhu di Kabupaten Bogor seakan tak menentu. Pada siang hari dilanda panas hingga mencapai 36-38 derajat celcius, sementara pada malam hari diguyur hujan.

Mananggapi itu, Kepala Bidang Pelayanan Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bogor, Adang Mulyana menghimbau agar masyarakat menjaga pola hidup sehat di tengah cuaca saat ini.

“Penyakit yang biasanya terjadi itu ISPA, diare, dan DBD (Demam Berdarah),” kata Adang Mulyana, Kamis (19/10/2023).

Untuk mengantisipasi serangan penyakit ISPA, kata dia, masyarakat Kabupaten Bogor khususnya harus menerapkan protokol kesehatan kembali, seperti pada masa Covid-19.

BACA JUGA :  126 Atlet Kota Bogor Siap Berlaga di POPWIL I Jabar

Ia juga menyebut, agar masyarakat mengkonsumsi makanan yang bergizi dan mengandung vitamin, supaya menjaga daya tahan tubuh serta mencegahnya sedini mungkin.

“Kita balik ke protokol kesehatan awal seperti covid, cuci tangan rutin, pakai masker. Jaga kondisi tubuh dengan makan makanan bergizi, vitamin, istirahat, daya tahan tubuh yang harus kuat kondisi kayak gini,” papar Adang.

Lanjutnya, apabila ingin terhindar dari  penyakit diare, masyarakat perlu mengatensi perihal kebersihan supaya tidak terkontaminasi oleh bakteri dan kuman.

Diare itu balik lagi ke higentas masing-masing, harus rajin cuci tangan, kalau masak air bersih untuk minum itu harus sampe mateng, higienitas makanan, makanan itu ditutup biar tidak terkontaminasi, biar tidak ada lalat,” jelas dia.

BACA JUGA :  SOLUSI AGAR GURU BEBAS DARI PINJOL

Adang menambahkan, pencegahan penyakit DBD sendiri dilakukan dengan menjaga lingkungan rumah yang berpotensi perkembangbiakan nyamuk.

DBD itu sebenernya tanggung jawab pribadi dan lingkungan, susah kalau misal DBD di serahkan ke pribadi, misalnya ini rumah saya bersih tapi rumah tetangga, kan nyamuk mah terbang,” ungkapnya.

Kemudian sambung dia, masyarakat bisa saling bergotong royong dengan membersihkan tempat-tempat yang sering dijadikan sarang nyamuk seperti genangan air.

“Perlu tanggung jawab wilayah, DBD harus bersama-sama, jumsih (jumat bersih), gotong royong harus diaktifkan kembali,” pungkasnya.***

Penulis : Mutia Dheza Cantika

Follow dan Baca Artikel lainnya di Google News

Bagi Halaman
============================================================
============================================================
============================================================