Deepfake
ilustrasi/freepik.com

BOGOR-TODAY.COM – Penyebaran informasi palsu semakin berkembang dalam bentuk video, yang lebih dikenal sebagai Deepfake. Video-video ini tampaknya menampilkan tokoh-tokoh terkenal yang mengucapkan hal-hal yang sebenarnya tidak pernah terjadi.

Penggunaan deepfake semakin marak selama pemilihan umum di Amerika Serikat (AS). Salah satu kandidat wali kota bahkan menjadi korban serangan melalui video deepfake yang disebarluaskan melalui media sosial.

BACA JUGA :  Roberto Callieri Jadi Komisaris Utama Hasil RUPST, Indocement Bakal Bagikan Dividen Rp308 Miliar

Oleh karena itu, Dirjen IKP Kementerian Kominfo, Usman Kansong menyatakan bahwa tanggapan media sosial terhadap video deepfake tersebut terkesan lambat. Oleh karena itu, para platform media sosial diminta untuk segera menghapus konten hoaks, termasuk video palsu, begitu konten tersebut teridentifikasi.

“Kementerian Kominfo bekerja sama dengan platform untuk menghapus konten hoaks atau deepfake dalam waktu 24 jam setelah teridentifikasi,” kata Usman dalam acara Pengukuhan Pengurus Bakohumas Periode 2023-2028 dan Rapat Koordinasi Program Bakohumas 2024 di Jakarta pada Senin (23/10/2023).

BACA JUGA :  Cegah Penularan HIV AIDS, RSUD Leuwiliang Lakukan Penyuluhan Kepada Pasien dan Pengunjung

“Kami berkolaborasi dalam upaya menghapus hoaks atau deepfake dari platform, selain juga mendorong pengembangan teknologi yang dapat mencegah deepfake dan hoaks,” tambahnya.

============================================================
============================================================
============================================================