Lalu bagaimana Perempuan dalam pandangan Islam?

Dari buku yang pernah saya baca mengenai Perempuan dalam perspektif Islam; ada beberapa perbedaan pendapat, dan salah satu sumber menganggap bahwa Perempuan itu adalah warisan dosa dari Hawa. Kenapa? Jadi pada saat Allah menciptakan manusia pertama di dunia yaitu Adam dan Hawa, mereka berdua telah membuat kesalahan yang sangat fatal sehingga mereka di usir dari Surga, akan tetapi Allah tetap memaafkan kesalahan mereka.

Adam dan Hawa membuat keslahan melanggar aturan dengan memakan buah khuldi; yang sudah di jelaskan pada Q.S Al-A’raf 20-22. Ada arti tersendiri mengapa tidak boleh melanggar aturan memakan buah khuldi, sebenarnya buah khuldi itu hanya samaran saja dari (hubungan seksual). Setelah kejadian itu, tertulis pada Kitab “Perjanjian Lama” bahwa Hawa telah di paksa ular (dengan cara membisikkan kepada Hawa) untuk memakan buah Khuldi bersama Adam, lalu Hawa memaksa Adam untuk melakukan hal tersebut. Isi dalam Kitab Perjanjian lama menganggap bahwa Hawa yang merayu Adam, sehingga Adam dilaknat oleh Allah SWT.

BACA JUGA :  Polisi Ungkap Kronologi Kecelakaan Beruntun di Ciampea Bogor

Sedangkan dalam Al-qur’an bertolak belakang dengan kitab Injil; karena pada Al-qur’an kesalahan tersebut adalah kesalahan antara Adam dan Hawa, tidak hanya Hawa, dan tidak pula Hawa yang merayu Adam untuk memakan buah tersebut bahkan Hawa terlebih dahulu memakan buah Khuldi.

Maka, dari penjelasan Al-qur’an pada beberapa surat salah satunya Q.S AL-A’raf 19-23; Hawa tidak mengkhianati Adam atau menipunya. Dan ketika Kitab Injil menjelaskan bahwa rasa sakit perempuan ketika hamil dan melahirkan serta pada saat haid merasa sakit itu sebuah hukuman, dan dalam Islam; rasa sakit saat melahirkan itu bukan hukuman dari Allah Swt, karena Allah (sebagaimana disebutkan dalam Al-qur’an) tidak menghukum seseorang dengan dosa orang lain, jadi Perempuan ini tidaklah warisan dosa dari Siti Hawa. Ketika Nabi Adam dan Siti Hawa meminta ampunan kepada Allah, Allah pun telah mengampuni keduanya.

Jadi berbicara tentang Perempuan seperti yang sudah saya tuliskan melalui perspektif masyarakat Indonesia dan melalui pandangan secara Islam, bahwa Pertempuan itu sama derajatnya dengan laki-laki, tidak ada bedanya. Ketika laki-laki bisa bekerja pun perempuan juga bisa bekerja, ketika laki-laki bisa berpendidikan tinggi pun perempuan juga mempunyai hak untuk itu. Justru dengan ter-upgrade nya perempuan di Indonesia itu membawa maju bagi bangsa sendiri, karena Perempuan ialah salah satu agent of change utama bagi bangsa.

BACA JUGA :  Jadwal SIM Keliling Kota Bogor, 14 Mei 2024

Akan tetapi, beda halnya ketika perempuan sudah berumah tangga dan mempunyai suami; sudah barang tentu ketika dirumah ialah menjalan kewajiban sebagai seorang istri yang harus mematuhi suaminya.

Dengan hal itu, maka saya harap perempuan-perempuan di Indonesia selalu mempunyai value tersendiri di tempat-tempat tertentu (menyesuaikan tempat ataupun keadaan) agar bisa mengubah pola pikir masyarakat Indonesia yang selalu menganggap perempuan itu sepele. ***

Follow dan Baca Artikel lainnya di Google News

Halaman:
« 1 2 » Semua
============================================================
============================================================
============================================================