“Konsumen banyak yang komplain, soalnya harganya terlalu tinggi. Pelanggan yang biasanya beli banyak sekarang mah mengurangi pembelian. Pendapatan otomatis jadi berkurang,” jelasnya.

Tidak hanya pedagang, melambungnya harga cabai membuat konsumen menjerit, salah satunya adalah Oshin yang harus mengurangi pembelian agar bisa memenuhi kebutuhan bahan pangan yang lainnya.

“Bagi ibu rumah tangga berat, soalnya semua serba mahal. Cabai mahal, sayuran semua mahal, jadi bingung saja bagi-bagi uangnya. Sekarang yang mengurangi pembelian, dari sekilo jadi setengah kilo,” kata Oshin.

BACA JUGA :  Roberto Callieri Jadi Komisaris Utama Hasil RUPST, Indocement Bakal Bagikan Dividen Rp308 Miliar

Hal yang sama juga dilakukan Mia, ibu rumah tangga asal Tigaraksa. Melambungnya harga cabai dinilai sangat memberatkan. Ia pun terpaksa harus mengatur kembali keuangan rumah tangga agar mencukupi kebutuhan lain.

“Yah mungkin mengurangi, yang biasa beli sekilo jadi setengah, soalnya ekonomi sekarang lagi sulit. Mudah-mudahan ke depannya kayak beras, cabai bisa turun lagi harganya,” harapnya.

BACA JUGA :  Komisi IV Minta Study Tour Pelajar Kota Bogor Dihentikan

Pedagang dan konsumen juga berharap, pemerintah mencarikan solusi yang efektif untuk menstabilkan harga bahan pangan di pasaran. Pasalnya, tingginya sejumlah bahan pangan dinilai sangat memberatkan mereka. ***

Follow dan Baca Artikel lainnya di Google News

Halaman:
« 1 2 » Semua
============================================================
============================================================
============================================================