Harga cabai
Pedagang cabai di pasar tradisional Gudang Tigaraksa, Kabupaten Tangerang, Rabu 1 November 2023. (Beritasatu.com / Wawan Kurniawan)

BOGOR-TODAY.COMHarga cabai di sejumlah pasar tradisional di Kabupaten Tangerang, Banten terus mengalami kenaikan. Saat ini, harga cabai menembus Rp 100.000 per kilogram. Omzet pedagang pun anjlok hingga 70 persen.

Kenaikan harga cabai terjadi akibat kurangnya pasokan imbas dari kemarau panjang.

Melansir beritasatu.com, Kamis (2/11/2023) di pasar tradisional Gudang Tigaraksa, kenaikan tertinggi terjadi pada harga cabai rawit merah yang tembus Rp 100.000 per kilogram dari normalnya Rp 30.000 per kilogram.

“Sebelumnya cabai rawit merah cuma Rp 30.000 terus naik jadi Rp 80.000 sekarang udah naik lagi jadi Rp 100.000 per kilogram,” ujar salah satu pedagang pasar Gudang Tigaraksa, Madil dikutip dari beritasatu.com.

Selain cabai rawit merah, cabai merah keriting juga naik dari sebelumnya Rp 30.000 hingga Rp 60.000 kini menjadi Rp 80.000 per kilogram. Cabai rawit hijau dari semula Rp 30.000 naik menjadi Rp 70.000 per kilogram.

BACA JUGA :  Kevin Sanjaya Resmi Putuskan Pensiun Sebagai Atlet Bulu Tangkis

“Penyebabnya kekeringan, sekarang kan masih kemarau, jadi pasokan ke pasar tradisional juga kosong. Sudah seminggu kurang lebih pasokan kosong, saya harus nyari stok ke mana-mana biar bisa jualan,” katanya.

Madil menyebut, tingginya harga cabai membuat konsumen sepi. Bahkan, beberapa pelanggan juga mulai mengurangi jumlah pembelian. Akibatnya, omzet penjualan turun drastis hingga 70 persen dari sebelumnya.

“Konsumen banyak yang komplain, soalnya harganya terlalu tinggi. Pelanggan yang biasanya beli banyak sekarang mah mengurangi pembelian. Pendapatan otomatis jadi berkurang,” jelasnya.

Tidak hanya pedagang, melambungnya harga cabai membuat konsumen menjerit, salah satunya adalah Oshin yang harus mengurangi pembelian agar bisa memenuhi kebutuhan bahan pangan yang lainnya.

BACA JUGA :  Silaturahmi Dengan Pimpinan DPRD Dengan PJ Wali Kota, Bahas Isu Strategis dan Tingkatkan Sinergitas Demi Kota Bogor

“Bagi ibu rumah tangga berat, soalnya semua serba mahal. Cabai mahal, sayuran semua mahal, jadi bingung saja bagi-bagi uangnya. Sekarang yang mengurangi pembelian, dari sekilo jadi setengah kilo,” kata Oshin.

Hal yang sama juga dilakukan Mia, ibu rumah tangga asal Tigaraksa. Melambungnya harga cabai dinilai sangat memberatkan. Ia pun terpaksa harus mengatur kembali keuangan rumah tangga agar mencukupi kebutuhan lain.

“Yah mungkin mengurangi, yang biasa beli sekilo jadi setengah, soalnya ekonomi sekarang lagi sulit. Mudah-mudahan ke depannya kayak beras, cabai bisa turun lagi harganya,” harapnya.

Pedagang dan konsumen juga berharap, pemerintah mencarikan solusi yang efektif untuk menstabilkan harga bahan pangan di pasaran. Pasalnya, tingginya sejumlah bahan pangan dinilai sangat memberatkan mereka. ***

Follow dan Baca Artikel lainnya di Google News

Bagi Halaman
============================================================
============================================================
============================================================