Ghozali
Foto: Ghozali Ghozalu.

BOGOR-TODAY.COM – Masih ingat dengan Ghozali yang mendadak kaya berkat NFT foto selfie-nya? Hampir dua tahun telah berlalu, dan platform di mana dia menjualnya, yaitu Opensea, dilaporkan melakukan pemangkasan sebagian besar stafnya.

Perusahaan raksasa di dunia NFT ini telah mengonfirmasi berita tentang pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap stafnya.

Meskipun jumlah staf yang terdampak oleh kebijakan ini tidak diungkapkan secara spesifik. Saat ini, perkiraan jumlah karyawan Opensea mencapai sekitar 115 orang.

“Kami saat ini sedang melakukan perubahan signifikan dalam organisasi dan operasi kami, dengan fokus pada pengembangan Opensea versi yang lebih dinamis dan unggul,” kata juru bicara Opensea, seperti yang dilaporkan oleh Decrypt, Selasa 6 November 2023.

Salah satu pendiri, Devin Finzer, juga memberikan komentar mengenai PHK tersebut. CEO Opensea mengatakan bahwa pemutusan hubungan kerja ini dilakukan untuk meluncurkan perusahaan ke generasi berikutnya, yang disebut Opensea 2.0.

BACA JUGA :  Diskominfo Kabupaten Sijunjung Bertandang ke Kabupaten Bogor Pelajari Pengelolaan Media dan PPID

Dia menjelaskan bahwa mereka tidak ingin hanya mengikuti tren, tetapi ingin menjadi pemimpin dalam pasar. Opensea 2.0 dijanjikan akan membawa perubahan besar dalam produk mereka.

“Kami ingin bergerak dengan kecepatan, meningkatkan kualitas, dan memiliki keyakinan untuk membuat perubahan yang lebih berarti. Hari ini kami sedang menyesuaikan tim untuk Opensea 2.0, dengan fokus pada peningkatan produk kami, termasuk teknologi inti, keandalan, kecepatan, dan kualitas pengalaman,” jelasnya.

Mereka yang terdampak oleh PHK akan menerima kompensasi selama empat bulan. Selain itu, mereka juga akan mendapatkan layanan kesehatan dan kesehatan mental selama enam bulan, serta percepatan dalam pemberian ekuitas.

BACA JUGA :  Tega, Ibu Muda di Rohil Cekoki Anak Tiri Pakai Racun Tikus, Diduga Sakit Hati ke Suami

Pada bulan Juli 2022, Opensea juga telah melakukan PHK terhadap 57 karyawan mereka. Waktu itu, perusahaan tersebut memberikan alasan pemangkasan biaya karena penurunan transaksi aset digital.

Pasar NFT memang mulai kehilangan popularitasnya sejak pertengahan tahun lalu. Sejak saat itu, pasar ini semakin sepi, seiring dengan penurunan harga aset kripto di pasar.

Saat itu juga bersamaan dengan masalah ekonomi seperti inflasi yang tinggi, ancaman resesi, dan suku bunga yang tinggi. Masalah-masalah ini membuat para investor menjadi lebih berhati-hati dalam mengalokasikan dana mereka pada aset berisiko. ***

Follow dan Baca Artikel lainnya di Google News

Bagi Halaman
============================================================
============================================================
============================================================