Namun, kemudian ia mengingat sebuah insiden lima bulan sebelumnya yang dapat menjelaskan situasinya. Saat sedang minum-minum pada suatu malam, pria tersebut terlibat dalam pertengkaran fisik yang berakhir di ruang gawat darurat.

Meskipun demikian, dokter di sana hanya menangani luka-lukanya dan menyuruhnya pulang. Kini, ia menduga bahwa seseorang menancapkan sumpit ke dalam tengkoraknya melalui hidung, tetapi ia tidak ingat detail kejadian tersebut.

BACA JUGA :  Silaturahmi Dengan Pimpinan DPRD Dengan PJ Wali Kota, Bahas Isu Strategis dan Tingkatkan Sinergitas Demi Kota Bogor

Setelah mempertimbangkan berbagai opsi, tim medis memutuskan untuk melakukan operasi endoskopi melalui hidung, yang dikombinasikan dengan bedah mikro untuk menutup fistula tengkorak pasien dan mengeluarkan sepasang sumpit yang patah.

Menurut Dr. Nguyen Van Man, Kepala Departemen Bedah Saraf di Rumah Sakit Persahabatan Kuba, pemilihan metode bedah yang optimal sangat penting agar pasien tidak mengalami gejala sisa. ***

BACA JUGA :  Pemkab Bogor Ajak Pengelola Statistik Sektoral se-Kabupaten Bogor Wujudkan Kapasitas Mutu Data Statistik Sektoral

Follow dan Baca Artikel lainnya di Google News

Halaman:
« 1 2 » Semua
============================================================
============================================================
============================================================