HARTA DAN JABATAN ADALAH REJEKI YANG TERENDAH

Opini_Heriu B Setiyawan
Heru B Setyawan penulis opini dengan judul “Harta Dan Jabatan Adalah Rejeki Yang Terendah”. (FOTO : IST)

Oleh : Heru B Setyawan (Pemerhati & Aktivis Pendidikan)

REJEKI itu tidak hanya berupa uang, harta, perhiasan, barang mewah, gaji yang tinggi,  keuntungan bisnis yang berjumlah jutaan, milayaran bahkan trilyunan serta jabatan.

Tapi sehat walafiat, punya anak yang soleh dan solehah serta diridhoi oleh Allah itu juga termasuk rejeki.

Justru harta yang melimpah dan jabatan yang tinggi itu termasuk rejeki dengan level terendah. Seperti judul opini ini yaitu”Harta Dan Jabatan Adalah Rejeki Yang Terendah” Kok bisa, inilah penjelasannya bro.

BACA JUGA :  Gelar Paripurna Pembahasan LKPJ Wali Kota Bogor 2023, DPRD Sampaikan Terdapat 38 Rekomendasi Untuk Pemkot Bogor

Pertama, rejeki yang terendah tingkatannya adalah harta dan jabatan. Karena sebanyak harta yang kita miliki dan setinggi jabatan yang kita duduki, suatu saat harta dan jabatan itu bisa habis, hilang atau berakhir.

Banyak contoh yang semula kaya raya tajir melintir, karena usahanya bangkrut, mereka jadi miskin tidak punya apa-apa lagi.

BACA JUGA :  SOLUSI AGAR GURU BEBAS DARI PINJOL

Atau semula punya jabatan yang tinggi dan terhormat seperti Bupati, Walikota, Gubernur, Ketua DPR, Menteri atau pengusaha kelas kakap, tapi karena melakukan tindak pidana korupsi, maka akhirnya masuk penjara dan terhinakan hidupnya.

Kedua, rejeki di atas harta dan jabatan adalah sehat walafiat. Jika kita kaya raya dan punya jabatan tinggi tapi, kalau kita sakit ya percuma.

============================================================
============================================================
============================================================