Tata Cara dan Doa Niat Puasa Syaban Sekaligus Puasa Senin Kamis, Huruf Latin

Tata Cara dan Doa Niat Puasa Syaban

BOGOR-TODAY.COM – Bolehkah melaksanakan puasa Syaban sekaligus puasa Senin Kamis dan bagaimana bacaan niatnya akan diulas dalam artikel berikut. Bulan Syaban merupakan momentum tepat untuk memperbanyak ibadah puasa sunnah.

Salah satunya dengan mengerjakan puasa Syaban sekaligus puasa Senin Kamis. Hal ini karena bagi yang menjalankan puasa tersebut akan mendapat dua keutamaan sekaligus yakni, keutamaan puasa Syaban dan Puasa Senin Kamis.

Saat ini, umat Islam sudah memasuki hari kesembilan Bulan Syaban yang bertepatan dengan hari Senin, salah satu waktu dianjurkannya puasa sunnah.

Puasa Senin Kamis merupakan salah satu puasa sunnah yang sangat dianjurkan Nabi SAW untuk dikerjakan umatnya.

Sebab, di kedua hari itu amal manusia dilaporkan kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Dalam hadits riwayat Imam Tirmidzi yang bersumber dari Usamah bin Zaid bahwa Rasulullah SAW telah bersabda:

BACA JUGA :  Selalu Ingin BAB Setelah Minum Kopi? Ini Dia Penyebabnya

Aku berkata pada Rasul –shallallahu ‘alaihi wa sallam-, “Wahai Rasulullah, engkau terlihat berpuasa sampai-sampai dikira tidak ada waktu bagimu untuk tidak puasa. Engkau juga terlihat tidak puasa, sampai-sampai dikira engkau tidak pernah puasa kecuali dua hari yang engkau bertemu dengannya dan berpuasa ketika itu.”

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bertanya, “Apa dua hari tersebut?” Usamah menjawab, “Senin dan Kamis.” Lalu beliau bersabda, “Dua hari tersebut adalah waktu dihadapkannya amalan pada Rabb semesta alam (pada Allah). Aku sangat suka ketika amalanku dihadapkan sedang aku dalam keadaan berpuasa.” (HR. An Nasai).

Disebutkan dalam hadits bahwa, Puasa Syaban merupakan salah satu puasa sunnah paling utama setelah puasa Ramadhan.

BACA JUGA :  Kepergok Oleh Anak Kecil, Maling Motor di Surabaya Babak Belur

Dalam hadits yang diriwayatkan oleh Imam At Tirmidzi di nomor 599 disebutkan bahwa Rasulullah SAW telah bersabda:

Dari Anas dia berkata, Nabi Shallallaahu ‘alaihi wasallam ditanya tentang puasa yang paling utama setelah Ramadlan, Beliau menjawab: “Bulan Sya’ban untuk memuliakan Ramadlan, ” Beliau ditanya lagi, lalu Shadaqah apa yang paling utama? Beliau menjawab: “Shadaqah di bulan Ramadlan.”

Isnan Ansary dalam bukunya berjudul Puasa yang Maysru’ dan Tidak Masyru menjelaskan, para ulama sepakat bahwa mengkhususkan berpuasa pada Bulan Syaban hukumnya sunnah, bahkan diriwayatkan bahwa Rasulullah SAW paling banyak berpuasa sunnah di Bulan Sya’an.

============================================================
============================================================
============================================================