RKPD Kota Bogor Tahun 2025, Jalan R3 dan Sekolah Baru jadi Prioritas

Lokasi pembangunan lanjutan dari jalan Regional Ring Road (R3).

BOGOR-TODAY.COM – Badan Perencanaan, Pembangunan, Riset dan Inovasi Daerah (Bapperinda) Kota Bogor menggelar Musrenbang Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kota Bogor Tahun 2025 di Mulia Grand Ballroom Bigland Hotel International & Convention Hall, Kota Bogor, Kamis (21/3/2024).

Dalam Musrenbang RKPD Kota Bogor tahun 2025 ini, proyek jalan R3 (Regional Ring Road) berlanjut dan proyek Unit Sekolah Baru (USB) di Kota Bogor juga dilanjutkan.

Wakil Wali Kota Bogor, Dedie A Rachim mengungkapkan, pembangunan itu tidak seluruhnya bisa ditanggulangi sendiri oleh sumber anggaran daerah, karena itu Pemkot Bogor Sangat aktif mengkolaborasikan, mensinergikan beberapa sektor pembangunan untuk dibantu oleh swasta melalui program Corporate Social Responsibility (CSR).

BACA JUGA :  Peringati Hari Kartini, Sendi Fardiansyah Beri Penghargaan Mak Nonong

“Dan terbukti tadi yang mendapatkan penghargaan adalah perusahaan-perusahaan yang selama ini aktif memberikan kontribusi CSR baik bentuknya infrastruktur, juga pengentasan stunting berupa makanan tambahan sehat bergizi. Jadi kami berusaha untuk menyelesaikan Jalan R3 yang merupakan salah satu prioritas land banking kami,” ungkap Dedie.

Menurut Dedie, ada beberapa titik yang juga diarahkan untuk menanggulangi kemacetan, seperti pelebaran jalan, penyelesaian Jalan BIRR tahap pertama, termasuk landbaking. Kemudian pembangunan jalan akses kayumanis baru dari Yun Yi ke TPU Kayu Manis, yang berakhir di Wisma Atlet.

BACA JUGA :  Kota Bogor Jalankan Intensifikasi dan Integrasi Pelayanan KBKR

“Itu juga kita perlu land banking dan sebagainya,” paparnya.

Dedie juga menyampaikan kepada Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Provinsi Jawa Barat, Iendra Sofyan, bahwa Kota Bogor membutuhkan 3-4 SMA untuk menjawab tantangan pendidikan di masa depan.

“Kewenangan SMA ini kan ada di Provinsi makanya kami memohon dalam 5 tahun ke depan ada 4 SMA baru yang dibangun Pemerintah Provinsi supaya sebaran sekolah di Kota Bogor merata. SMA Negeri yang masih minim membuat Kota Bogor mesti menghadapi persoalan zonasi yang amat timpang,” paparnya.

============================================================
============================================================
============================================================