Korban Keracunan di Kota Bogor Kian Bertambah jadi 93 Orang, Pemkot Lakukan InvestigasiĀ 

ā€œKalau secara organoleptik, secara fisik yang terlihat telur pada bumbu, tapi untuk melihat bakteri dan sebagainya, sedang diperiksa laboratorium,ā€ ungkap Syarifah.

Selain penyebab, informasi yang didapat Syarifah ada 85 box yang dibagikan dan sisanya dibuat rantang untuk dibagi, makanan yang diberikan, telah dimasak satu hari sebelum kejadian yaitu jumat malam.

Saat ini para korban masih dalam penanganan medis lebih lanjut. Para korban pun dari berbagai macam usia. Namun demikian mayoritas korban ada di usia 20 sampai 40 tahun dan 5 pasien anak.

ā€œTadi empat pasien kita rujuk ke rumah sakit karena kondisinya mengalami dehidrasi berat setelah dilakukan pengecekan dan juga IKG. Kalau masih bisa ditangani puskesmas berupa gejala ringan dan sedang maka ditangani puskesmas,” ucap Syarifah.

BACA JUGA :  Menu Diet dengan Selada Udang dan Keju yang Segar dan Lezat, Wajib Coba!

“Hari ini ada pasien baru sebanyak 19 orang dengan 4 dirujuk ke rumah sakit, mayoritas pasien 20 sampai 44 tahun, hari ini ada 5 pasien anak. Dari jumlah tersebut sebagian besar sudah keluar dari rumah sakit, mudah-mudahan tidak ada penambahan lagi. Kita tidak mau kecolongan seperti yang kemarin,ā€ sambungannya.

Banyaknya korban, lanjut Syarifah, disebabkan nasi box yang didapat dibawa pulang untuk kemudian dinikmati bersama anak, istri dan keluarga sehingga jumlah korban melebihi dari jumlah nasi box yang dibuat.

Berdasarkan data dan perunutan kronologis kejadian, ada yang sudah muntah setelah satu jam mengkonsumsi makanan tersebut, ada yang sehari setelahnya, ada juga yang beberapa terasa pusing, muntah dan diare. Tergantung daya tahannya karena berdasarkan keterangan keluarga korban, ada juga salah satu anggotanya yang tidak keracunan ketika ikut memakan bagian kuning telur.

BACA JUGA :  Kecelakaan Maut Tabrak Lari Tewaskan Nenek saat Hendak ke Masjid

ā€œKhusus untuk 1 korban jiwa, laki-laki berusia 29 tahun. Kita tetap periksa apakah faktor keracunannya atau memiliki penyakit penyerta. Mudah-mudahan para korban yang masih dalam proses perawatan segera sembuh dan bisa kembali ke keluarganya,ā€ harap Syarifah.***

Follow dan Baca Artikel lainnya diĀ Google News

Halaman:
« ā€¹ 1 2 » Semua
======================================
======================================
======================================