MAGETAN TODAY – Di Magetan, kekeringan telah berdampak pusonya 167 hektar tanaman padi di 20 desa. Tak hanya itu, kekeringan juga berdampak matinya 80 ribu pohon jeruk.

“Memang selain padi sebagian pohon jeruk juga mati dampak dari kekering ini. Data kami sampai saat ini ada 80 ribu pohon jeruk yang mati,” kata Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Magetan Edy Suseno, Rabu (19/6/2019).

80 Ribu pohon jeruk yang mati akibat kekeringan itu, kata Edy, terhitung mulai pertengahan 2018 hingga Juni 2019. Pohon jeruk yang mati itu, lanjut Edy, tersebar di empat kecamatan yakni Bendo, Takeran, Sukomoro, Kawedanan (Betasuka) yang merupakan sentra buah jeruk pamelo.

BACA JUGA :  Ternyata Buah Sawo Punya Banyak Manfaat untuk Kesehatan, Simak Ini

“Data itu mulai 2018 ya untuk pohon jeruk yang mati. Matinya tentu karena kekeringan,” ujarnya.

Diungkapkan Edy, untuk mencegah kematian buah jeruk yang meluas, pihaknya telah bekerjasama dengan Dinas PUPR untuk mengalirkan air dari telaga Sarangan. Kekeringan tak mempedulikan usia pohon jeruk karena pohon yang usianya puluhan tahun maupun yang baru tanam mati semua.

BACA JUGA :  Wajib Tahu! Cara Melancarkan BAB Secara Alami, Bisa Cegah Sembelit Juga

“Untuk yang mati baik tanaman baru maupun lama ini. Kita sudah minta dinas PUPR untuk alirkan air dari telaga sarangan,” tandasnya.

Pohon jeruk yang mati itu daunnya mengering serta pohon mulai rapuh. Sebelumnya, di Magetan ada 557 hektare tanaman padi yang mengalami kekeringan. Kemudian 167 hektare di antaranya telah puso atau gagal panen.

============================================================
============================================================
============================================================