ASI (Air Susu Ibu) merupakan cairan putih yang dihasilkan oleh kelenjar payudara wanita melalui proses laktasi. ASI terdiri dari berbagai komponen zat gizi dan non gizi. ASI memiliki banyak manfaat bagi bayi dan bagi si ibu.
Oleh: RENI KOJA
Banyak manfaat ASI bagi bayi diantaranya menÂgandung antibodi (teruÂtama kolostrum) yang melindungi terhadap penyakit, makanan “terlengkap†bayi yang terdiri dari proporsi seimbang cukup kuantitas semua zat gizi yang diperlukan untuk kehidupan 6 bulan pertama dan meningkatkan tumbuh kembang secara normal. Sedangkan manÂfaat ASI bagi si ibu diantaranya menempelkan segera bayi pada payudara membantu pengeluÂaran plasenta karena isapan bayi merangsang kontraksi rahim menurunkan risiko pendarahan pasca persalinan, menurunkan risiko kanker payudara serta meÂningkatkan hubungan batin ibu dan bayi.
Banyaknya manfaat yang diÂperoleh bagi ibu dan anak, dalam pemberian ASI eksklusif tentunya merupakan hal yang sayang jika tidak dilaksanakan. Namun, bagi ibu yang bekerja memberikan ASI tentunya tidak dapat dilakukan setiap saat. Salah satu solusinya agar si anak tetap memperoleh ASI adalah dengan pengawetan ASI melalui proses pendinginan ataupun pembekuan.
Proses pengawetan melalui pendinginan merupakan teknik yang paling terkenal karena sering digunakan oleh masyaraÂkat umum. Sistem kerja proses pendinginan dengan memasukÂkan makanan pada tempat atau ruangan yang bersuhu sangat renÂdah. Untuk mendinginkan makanÂan atau minuman bisa dengan memasukkannya ke dalam kulkas atau lemari es atau bisa juga denÂgan menaruh di wadah yang berisi es. Penggunakan lemari es untuk mengawetkan makanan telah umum dilakukan. Suhu untuk mendinginkan makanan biasanya bersuhu 150C. Sedangkan agar tahan lama biasanya disimpan pada tempat yang bersuhu 0 samÂpai -40C.
Mikroorganisme seperti bakÂteri, kapang dan kamir umumnya tumbuh baik pada kisaran suhu antara 16 sampai 370C. Dibawah suhu 100C pertumbuhan bakteri semakin lambat dengan semakin rendahnya suhu. Pada saat air dalam bahan pangan membeku seluruhnya maka tidak ada lagi pembelahan sel bakteri. TerhamÂbatnya pertumbuhan mikroba pada suhu yang lebih rendah iniÂlah yang menjadi dasar dari prosÂes pendinginan dan pembekuan dalam pengawetan pangan salah satunya pada ASI perah
Aturan Penyimpan ASI Perah
Proses pemerahan ASI harus dilakukan secara bersih dan hiÂgienis. Sebelum memompa ASI, seorang ibu wajib membersihkan tangan hingga bersih dan steril. Kemudian untuk penyimpanan ASI pilihlah bermaterial dasar kaca atau plastik kedap udara. SeÂlanjutnya lakukan penempelkan label untuk mengetahui keteranÂgan waktu kapan ASI dipompa dan disimpan. Hal ini sangat berguna untuk mengindentifkasikan sudah berapa lama ASI berada dalam freezer. Sehingga, bisa diketahui apakan apakah ASI masih layak untuk dikonsumsi atau tidak.
Cara penyimpanan ASI dan baÂtas waktu penyimpanan yang baik adalah sebagai berikut: 1). Bila akan diberikan dalam waktu 6 jam setelah pengambilan dapat disimÂpan dalam suhu ruangan, tak perÂlu disimpan di lemari pendingin. 2). Disimpan dalam termos yang diberi es batu bisa bertahan hingÂga 24 jam. 3) Bila akan diberikan dalam waktu 72 jam, ASI disimÂpan di dalam lemari pendingin (di bawah 50C, tidak dalam keadaan beku). 4). Bila akan diberikan dalam waktu 3 bulan, ASI disimÂpan di bagian pendingin (freezer), dibekukan pada suhu di bawah -180 C, dengan penyimpanan khuÂsus dapat juga dibekukan hingga 6 bulan. Semua proses harus dilakuÂkan secara steril dan higienis.
Namun demikian, walaupun telah melalui proses pemerahan, pendinginan/pembekuan dan peÂnyimpanan yang higienis, tetap saja ASI yang diberikan secara langsung memiliki kandungan zat gizi yang lebih tinggi dan lebih baik dibanding dengan ASI perah yang telah disimpan. Beberapa penelitian menunjukkan kandÂungan vitamin A, D dan E dalam ASI masih relatif lebih stabil jika disimpan selama seminggu dan pada suhu beku -20 °C, sedangkan kandungan vitamin C relatif lebih cepat berkurang. Demikian pula dengan kandungan zat kekebalan tubuh.
Penelitian lain menunjukÂkan konsentrasi Ig A dalam ASI yang disimpan lama terjadinya penurunan. Immunoglobulin (Ig) adalah sejenis protein yang dihasilkan oleh sel plasma (sel B Limposit) yang bertindak sebagai sistem imun. IgA (ImmunoglobuÂlin A) dikenal sebagai mukos anÂtibodi, berfungsi sebagai menceÂgah serangan kuman bakteri yang melekat pada dinding organ. Juga membantu menghasilkan protein yang mencukupi untuk tubuh maÂnusia. Ketika seorang bayi lahir, Ig A yang dihasilkan baru ketika sianÂak berusia 3 bulan dengan persenÂtase 20%. Dari penelitian tersebut menunjukkan bahwa untuk memÂpertahankan tingkat IgA lama peÂnyimpanan sebaiknya tidak lebih dari tiga hari.
Namun demikian, walaupun kandungan zat gizinya berkurang seiring makin lamanya penyimpaÂnan, jumlah semua zat pada ASI perah dalam penyimpanan tetap masih dalam batas baik diberikan pada bayi selama prosesnya masih higienis.
*Penulis adalah mahasiswa Pascasarjana di Program
Studi Ilmu Pangan, Institut Pertanian Bogor.