SANKSI FIFA terhadap sepak bola Indonesia membuat Menpora menggelar pertemuan dengan PSSI
Oleh : Adilla Prasetyo Wibowo
[email protected]
Tim Transisi menggelar jumpa pers di Ruang Media Center Kemenpora. Hadir dalam acara ini anggota Tim Transisi, Saut Sirait, Ketua Umum PSSI periode 2011-2015, Djohar Arifin, Deputi III Bidang Pembudayaan Olahraga Faisal Abdullah, dan anggota Tim Transisi LodewiÂjk Freidrich Paulus.
“Intinya dari Tim Transisi adalah menÂjamin kompetisi tak mati. Kaitannya, turÂnamen-turnamen dalam waktu dekat akan digelar seperti Panglima Cup, Piala KeÂmerdekaan, di daerah-daerah ada Kapolda Cup, Pangdam Cup, Gubernur Cup,†kata Saut Sirait.
Dia menambahkan selain turnamen level senior, pada awal tahun ajaran baru pihaknya ingin menggagas turnamen-turnamen di usia dini. “Ini akan dikemas agar terekspose denÂgan baik oleh wartawan,†tutur Saut lagi.
Senada dengan Saut, Djohar Arifin Husin mengungkapkan alasan kedatangannya. Ia juga mengupayakan agar kompetisi tetap berjalan. “Saya ingin kegiatan sepak bola di Indonesia tidak berhenti. Kami akan fokus pada pembinaan usia muda, kursus-kursus kepelatihan, dan juga kompetisi tetap berjaÂlan,†kata Djohar.
Pada kesempatan lain Faisal Abdullah menjelaskan soal belum adanya penyelesaÂian masalah sanksi FIFA yang masih memÂbebani sepak bola Indonesia. “Banyak yang dibahas seperti sanksi FIFA, tapi masalahnya FIFA sedang mengalami masalah dan kita beÂlum bisa berkomunikasi dengan baik karena hal itu,†kata Faisal.
Menpora dan PSSI memang harus berteÂmu secepatnya karena efek sanksi FIFA muÂlai dirasakan pelaku sepak bola Indonesia. Timnas Indonesia dilarang tampil diberbagai kejuaraan. PSSI menyatakan Timnas Futsal Indonesia gagal bertanding di kejuaraan AFF Futsal Championship 2015 karena sepak bola Indonesia yang dijatuhi sanksi FIFA sejak 30 Mei lalu.
Sebelumnya, Timnas Indonesia U-16 dan U-19 resmi dibubarkan akibat adanya sanksi FIFA yang dijatuhkan kepada Indonesia. Timnas Indonesia juga tidak bisa mengikuti Kualifikasi Piala Dunia 2018, yang mulai digeÂlar 11 Juni lalu.
Sementara itu, Menteri Pemuda dan Olahraga, Imam Nahrawi, belum berencana mencabut surat keputusan (SK) pembekuan PSSI, meskipun sepak bola Indonesia diberi sanksi FIFA. Ia menunggu Kongres Luar BiÂasa FIFA yang akan digelar Desember 2015.
Dikutip dari Detik, Selasa (23/6/2015), Menpora telah mengundang PSSI yang diÂwakili oleh Djohar Arifin, bukan La Nyalla sebagai bentuk menjalankan amanah DPR yang meminta agar segera dilakukannya peÂnyelesaian sanksi FIFA dan membahas soal kompetisi.
Setelah pertemuan yang berlangsung seÂlama sekitar empat jam mulai pukul 14.00 WIB tersebut, Menpora mengisyaratkan beÂlum memiliki rencana mencabut SK pemÂbekuan tertanggal 17 April 2015. Imam ingin menunggu sampai FIFA-yang seÂdang dihantam skandal korupsi-lebih dulu menyelesaikan urusannya.
“Pembekuan dicabut sampai FIFA seleÂsai kongres. FIFA sendiri masih sibuk denÂgan persoalan sendiri. Makanya kita tunggu dulu. FIFA harus membersihkan diri dulu dan katanya mau ke sini, jadi tunggu saja,†ujar Imam.
Mengenai kehadiran Djohar sebagai penÂgurus lama PSSI dan bukannya La Nyalla Mattalitti, sebagai Ketua Umum PSSI saat ini, yang menghadiri pertemuan tersebut, MenÂpora juga memberikan penjelasannya. “Itu sudah sesuai aspek legal. Siapa yang tidak diakui sudah jelas. Kami undang PSSI tapi yang datang seperti itu,†tambah Imam.
Imam Nahrawi juga menepis apabila ada anggapan dirinya menolak untuk bertemu Ketua Umum PSSI La Nyalla Mattalitti. “Siapa bilang saya tidak mau bertemu La Nyalla. Saya membuka pintu untuk berkomunikasi dengan siapa saja,†ujar Menpora.