LIEM Swie King, legenda bulu tangkis Indonesia, meÂnyatakan kesediaannya untuk dilibatkan dalam pencarian bibit pebulu tangkis karena merinduÂkan kejayaanbulu tangkis nasional, khususnya di noÂmor tunggal putra. Setelah mundurdari dunia bulu tangkis, nama King nyaris tak terdengar.
Oleh : Latifa Fitria
[email protected]
Saat ini, saya ingin sekali ikut berpartisipasi untuk mengembalikan kejayaan bulu tangkis seperti dahulu. Usia saya sekarang sudah 59 tahun. Begitu cepatnya waktu berlalu. Saya merasa kemarin masih berusia 30 tahun, sekarang sudah hampir 60 tahun ya?†ungkapnya.
Menurutnya, rahasia untuk seÂlalu tetap bugar dan sehat adalah berolahraga secara rutin. Kalau kita berolahraga, meskipun tubuh terasa lelah, tetap lebih segar. “Saya masih rutin bermain tenis bersama teman-teman di kawasan Bulungan, Jakarta Selatan. Tetapi, saya tidak pernah lagi bermain bulu tangkis†tukas dia.
Sebab dokternya tidak menganÂjurkan berolahraga bulu tangkis karena lebih berat, dan tidak pas untuk dia yang pernah mengalami operasi tulang pinggul. Dua tahun yang lalu, tulang pinggulnya sempat dioperasi. Dokter mengatakan tuÂlang pinggul saya aus dini. Mungkin dulu digunakan secara berlebihan. “Selain itu, saya selalu berpikir posiÂtif, positive thinking dalam memanÂdang hidup. Positive thinkingitu bisa dilatih. Saya sebetulnya hidup santai. Saya sekarang asyik bermain dengan cucu pertama saya, SamanÂtha (4 tahun), anak pertama putri saya, Stephanie,†tutur dia.
Selain itu, bisnis yang ia bangun juga masih seperti dulu, aman-aman saja. “Saya tidak terlalu berani untuk terjun dalam bisnis yang risikonya besar. Saya buka SPBU di Jakarta SeÂlatan, selain punya kos-kosan. Istri saya (Lucia Alamsah) masih mengeÂlola hotel di Jakarta Selatan,†kata dia.
Secara bertahap, saya mulai meÂnyerahkan bisnis-bisnisnya ini kepaÂda kesua anaknya, Alex dan Fanny (Stephanie). “Mereka sebenarnya memiliki usaha sendiri, tetapi mereÂka dapat berlatih mengelola usaha di perusahaan agar dapat lebih banyak pengalaman,†tandasnya.