GettyImages-587148386RIO DE JANEIRO, Today – Tangis pilu mengiringi langkah petenis no­mor satu dunia Novak Djokovic me­ninggalkan lapangan. Lagi-lagi, wakil Serbia itu gagal di arena Olimpiade, prestasi tinggi yang belum pernah digapainya untuk melengkapi sede­ret prestasi emas dari ajang bergengsi lainnya.

Pada Olimpaide Beijing 2008, Djokovic dikalahkan rival beratnya, Rafael Nadal, di semifinal dan harus puas pulang dengan medali perunggu. Di London 2012, ia gagal medapat medali setelah pada perebutan pe­runggu dikalahkan Juan Martin del Potro dari Argentina.

BACA JUGA :  Shin Tae-yong Optimis Timnas Indonesia Menang Lawan Korea

Kini, di Rio 2016, lagi-lagi Djokovic pulang dengan tangan hampa setelah langsung tumbang di babak pertama, lagi-lagi di tangan Del Potro, si jang­kung yang belum lama kembali ke arena akibat cedera pergelangan tan­gan berkepanjangan. Pada pertand­ingan yang berlangsung Minggu, 7 Agustus 2016 itu, Djokovic menyerah dengan dua kali tie break 6-7 (4), 6-7 (2).

BACA JUGA :  Laga Penentuan Timnas Indonesia vs Yordania di Piala Asia U-23 2024

Setelah pertandingan, kedua pe­main itu sama-sama menangis saat berpelukan di net. Djokovic harus menunggu empat tahun lagi untuk bisa melengkapi prestasi emasnya dengan medali emas Olimpiade, dan saat itu usianya sudah 33 tahun.

============================================================
============================================================
============================================================