B2-(1)BOGOR, Today – Ikrom Mustofa mungkin tidak menyangka jika dirinya bakal terpilih sebagai Santri Berprestasi Tingkat Nasional dalam ajang Apresiasi Pendidikan Islam (API) di Hotel Borobudur, Jakarta, beberapa waktu lalu.

Mahasiswa Departemen Geofisika dan Meteorologi, Fakultas Matematika dan IPA (FMIPA) IPB Bogor, nampak sangat antusias dan masih tidak menyangka jika dirinya di­jadikan duta santri di tanah air ini. “Alham­dulillah, nggak nyangka sama sekali karena menjadi penerima award sekaligus mewaki­li jutaan santri di seluruh Indonesia,” tutur mahasiswa yang akrab disapa Ikrom.

Peraih predikat santri ter­baik ini mengalahkan santri lain dari asal jawa Timur dan kepulauan Riau. Ikrom, se­belumnya menjadi santri di Pesantren Teknologi Riau dan mendapatkan beasiswa santri dari Kemenag RI un­tuk melanjutkan studin­ya ke IPB Bogor. Kuali­fikasi yang diberikan oleh Kemenag RI dili­hat berdasarkan daftar riwayat hidup dan kontri­businya di masyarakat.

BACA JUGA :  Siapkan Sekolah Gratis, Sahira Hotels Group Gandeng PKBM Bakti Nusa

Penghargaan tahunan yang diberikan oleh Ke­menag RI bertujuan untuk mengapresiasi pendidi­kan islam di Indone­sia. “Tidak hanya ketegorisantri y a n g b e r ­prestasi, namun juga tokoh agama ber­prestasi, pejabat berprestasi dan lain-lain,” jelas Ikrom.

Ikrom juga aktif dalam berbagai komu­nitas di kampusnya. Seperti menjadi Wakil Direktur Community Student Scholar (CSS) atau komunitas penerima beasiswa santri IPB dan Wakil Direktur Unit Kegiatan Ma­h a s iswa Forum for Scientific Stud­i e s (UKM Forces) IPB. Saat ikut dalam kegiatan UKM Forces IPB, ia memiliki karya dari hasil pene­litiannya yang ber­judul “Serial Komet: Permainan Kartu Interaktif Tanggap Fenomena Pemana­san Global.”

BACA JUGA :  Siapkan Sekolah Gratis, Sahira Hotels Group Gandeng PKBM Bakti Nusa

Mahasiswa asal Riau ini juga sem­pat meraih pering­kat dua Mahasiswa Berprestasi tingkat nasional 2015. Peng­hargaan sebelumnya diberikan oleh Kemen­terian Riset, Teknolo­gi, dan Pendidikan Tinggi Republik In­donesia (Kemenristek­dikti) RI.

“Ibu dan bapak di rumah adalah sosok inspi­rasi yang selalu mendukung anaknya untuk terus berprestasi. Selain itu guru, ustadz, ustadzah, dosen, dan rekan-rekan saha­bat. Saya tidak berarti apa-apa tanpa mereka semua,” terang Ikrom.

Ikrom menambahkan bahwa ia baru menyele­saikan skripsinya yang ber­judul ‘Analisis Fenom­ena Gelombang Pasang Bono di Muara Sungai Kampar Riau’. Se­mentara ini ia fokus untuk mendaftar ke program master di belanda, mem­persiapkan pen­gambian di pondok pesantren asalnya dan mengisi semi­nar motivasi. “Just keep trying, reach­ing and dreaming,” ujar Ikrom.

(Latifa Fitria)

============================================================
============================================================
============================================================