BOGOR, TODAYÂ – Mantan Wakil Bupati BoÂgor, Karyawan Faturachman mencibir kinerja Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Bogor yang tidak bisa mengurusi internal sendiri namun terkesan sok peduli terhadap permasalahan di luar.
“Jangan sok peka dengan menyoroti pemÂbangunan seperti Stadion Pakansari yang meÂmang sedang berjalan. Tidak ada nilai politisÂnya sama sekali. Malah hanya membuat grogi para pelaksana,†ujarnya.
Karfat mengungkapkan itu setelah salah satu anggota dewan, Amin Sugandi ingin meÂnyoroti pembangunan stadion berkapasitas 40 ribu kursi itu. “Paling juga ujung-ujungnya cuma memungut remah roti yang tersisa,†tuÂkasnya.
Salah satu budayawan di Bumi Tegar BeriÂman ini lebih lanjut mengatakan, siap menÂgacungkan dua jempol apabila dewan berani mengusut pembangunan ruang sidang pariÂpurna yang masih terbengkalai.
“Masa sudah dua periode kepentinganÂnya terganggu dan terhambat, lembaga terÂhormat itu diam saja seolah tidak terjadi apa-apa. Malah lebih suka melakukan sidang paripurna dengan numpang di gedung ekseÂkutif,†katanya.
Dirinya menilai, jajaran legislatif tidak mau bekerja. “Atau mereka memang tidak mampu bekerja dan berpiki dengan hati yang lurus, bersih dan ikhlas,†tandasnya.
Namun, karfat merasa anggota dewan saat ini lebih banyak yang tidak mampu. IndikasinÂya juga bisa dilihat dari tidak bisanya mereka mempercepat proses pemilihan Wakil Bupati Bogor yang sudah menjadi tanggung jawab mereka.
“Saya yakin, ada persoalan pidana dalam pelaksanaan proyek gedung paripurna DPRD Kabupaten Bogor tersebut,†lanjutnya.
Mantan Wakil Ketua DPRD Kabupaten Bogor itu mensinyalir ada orang-orang dalam yang mengambil keuntungan dari proyek bermasalah tersebut. “Sekretaris DPRD yang dulu pasti tahu persoalannya,†ungkapnya.
Karfat pun menyayangkan, masalah ini tiÂdak disikapi serius oleh penegak hukum.
“Lalu bagaimana dengan sikap lembaga penegak hukum polres dan kejari yg tidak proÂaktif? Tentu saja alasannya ‘demi keadilan berÂdasarkan ketuhanan yg maha esa,†cetusnya.
(Rishad Noviansyah)