DSC_3389Pesta Rakyat Bogor Cap Go Meh (CGM) 2016 bukan seka­dar untuk men­gakhiri perayaan Imlek, melainkan bukti bahwa masyarakat bersatu dalam ke­beragaman Ini patut dipertah­ankan. Festival tahun ini akan lebih meriah dibandingkan dengan festival sebelumnya. Festival akan dimeriahkan sekitar 10.000 pengisi acara dan kemungkinan disaksikan 100.000 pengunjung. Festival juga diisi dengan perlombaan drumband untuk mempere­butkan piala Menteri Pemuda Olahraga dan Pariwisata.

Ketua Umum PDBI Provin­si Jawa Barat, Gatut Susanta menjelaskan, rencananya peserta tidak hanya dari Bo­gor, ada juga peserta yang ber­asal dari berbagai kota seperti Bandung, Sukabumi, Bekasi, Cirebon, Jakarta, Karawang, dan Serang untuk mempere­butkan Piala Mentri Pemuda Olahraga dan Pariwisata.

Ia juga mengatakan, nanti­nya drumband mempertand­ingkan tiga mata lomba yaitu, Display, Drum Battle dan Pa­rade. Untuk kategori display diikuti empat peserta, Drum Battle sembilan peserta dan 12 peserta di kategori parade. “Saat ini sudah memasuki pematangan. Yang tampil leb­ih dari 10 unit. Nantinya akan dibagi, tim yang terlibat di pa­rade dan juga festival. Selama ini Drumband itu hanya jadi pembuka disetiap acara saja, makanya kami berfikir untuk mengadakan lomba Drum­band,” ungkap Gatut Susanta.

BACA JUGA :  Soal PPDB 2024, DPRD Kota Bogor Minta Disdik Persiapkan Dengan Baik

Tidak hanya diisi den­gan parade Persatuan Drum Band Indonesia (PDBI) dan lomba Drumband saja, acara ini juga dimeriahkan Wayang Hihid, Street Line Dance, Sepeda Ontel, Boboko Logor, Lengseran, Ogoh-ogoh, Co­splay, mobil shio, liong dan barongsai. “Bukan sekadar atraksi seni budaya, melain­kan simbol rakyat menghar­gai keberagaman atau plural­isme,” kata Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto.

BACA JUGA :  Maraknya Kasus Pencurian Hewan Ternak Resahkan Warga Kecamatan Leuwisadeng

Bima mengaku Festival Budaya CGM yang sudah menjadi pesta rakyat tahunan Kota Bogor, yang selalu dis­persembahkan dengan kon­sep baru dan lebih meriah serta memiliki makna yang mendalam tentang toleransi.

Sementara itu, Ketua Pani­tia CGM 2016, Arifin HImawan menjelaskan rangkaian Fes­tival CGM dimulai sejak H-2 yang diisi dengan beragam ritual keagamaan maupun ke­senian budaya seperti menu­runkan patung dewa-dewi di Vihara Dhanagun ke Joli (tan­du-red) untuk diarak keliling vihara, ritual tolak bala Tang­sin, dan beragam kesenian bu­daya lainnya.

(Abdul Malik)

============================================================
============================================================
============================================================