BOGOR, TODAY — Presiden Joko Widodo mengumpulkan para menteri Kabinet Kerja di IstaÂna Kepresidenan Bogor, Selasa (8/12/2015). Jokowi dalam samÂbutannya, menyentil menterinya yang kerap jadi komentator. Rapat yang digelar di Ruang Garuda, Istana Kepresidenan Bogor itu berlangsung serius.
Poin pertama yang disampaiÂkan Jokowi yakni mengenai evaluÂasi program dan kinerja selama 2015. “Saya ingin menyampaikan beberapa hal pada seluruh menÂteri. Pertama tahun 2015 tinggal 3 minggu lagi, kita sudah melangkah setahun, ini akan kita evaluasi,†kata Jokowi.
Memasuki tahun 2016, lanÂjut Jokowi, semua menteri harus langsung tanÂcap gas. Jokowi tak ingin menÂterinya terjebak pada rutinitas. “2016, sejak Januari harus berlari cepat. Saya tidak ingin kita semua terjebak pada rutinitas, bussiness as usual, monoton, kita harus bawa tradisi baru, pola baru, cara baru,†kaÂtanya. “Yang pertama masalah orientasi. Semuanya harus berani membalikkan bahwa orientasi kita bukan prosedur, tapi orientasi haÂsil, prosedur mengikuti. ini yang harus dibalik total, semuanya,†tambahnya.
Jokowi juga menegaskan agar para menterinya jangan hanya menjadi komentator. Dia ingin menterinya fokus bekerja. “Menteri fokus bekerja, jangan sibuk jadi komentator,†katanya.
Hadir dalam rapat ini Wakil PresÂiden Jusuf Kalla dan para jajaran menÂteri Kabinet Kerja, di antaranya Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menko PolÂhukam Luhut Binsar Pandjaitan. KeÂmudian Menko Perekonomian Darmin Nasution, Menko PMK Puan Maharani, Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo, Menteri Luar Negeri Retno LP MarsuÂdi, Menkum HAM Yasonna Laoly dan Menkominfo Rudiantara.
Masalah regulasi atau peraturan juga dibahas oleh Presiden Jokowi dalam rapat ini. Jokowi ingin agar regÂulasi ini bisa disederhanakan. “Saya dengar kemarin ada 42.000 regulasi yang kita punyai, berupa perpres, PP, permen. Tahun depan harus hilang minimal separuh di seluruh kementÂerian, aturan-aturan ruwet buat kita terbelenggu, tidak fleksibel, tidak bisa melompat,†kata Jokowi.
Jokowi pun meminta agar para menterinya bergerak cepat terkait peÂnyederhanaan regulasi ini. Ditegaskan Jokowi, orientasi pemerintah adalah target. “Kumpulkan semua yang naÂmanya PP, perpres, hapus yang tidak perlu. Itu yang membuat kita tidak bisa bergerak cepat. Jadi sekali lagi, orienÂtasi kita adalah orientasi hasil, bukan prosedur. Orientasi kita adalah target, jangan dibalik-balik,†tegasnya.
(Yuska Apitya)