BOGOR, TODAY– Unsur MusyÂarawah Pimpinan Daerah (MusÂpida) Kota Bogor menggelar rapt koordinasi (rakor) untuk mewujudkan keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibÂmas) di Gedung Kemuning GadÂing, Rabu (10/2/2016).
Kapolres Bogor Kota, AKBP Andi Herindra mengatakan, rakor yang diikuti unsur PemÂkot, TNI dan Polri ini memÂbahas empat permasalahan yang ada di Kota Bogor yaitu kejahatan konvensional dan kejahatan ekonomi, konflik sosial, radikalisme dan terorÂisme serta lalu lintas.
“Disamping itu, sebagai tindak lanjut atas hasil rapat pimpinan di pusat yang mengintruksikan aparat di wilayah, baik kepoliÂsian dan TNI, untuk mendukung program pembangunan nasional yang disampaikan Presiden. SeÂcara khusus, program prioritas bidang ekonomi melalui 9 paket ekonomi,†ujar AKBP Andi.
Menurutnya, isu global pun memiliki dampak terhadap perÂtumbuhan ekonomi di wilayah. “Presiden menekankan, aparaÂtur wilayah memberi kemudaÂhan dalam efisiensi birokrasi. Karenanya baik kepolisian dan TNI wajib membantu pelaksaÂnaan intruksi yang disampaikan Presiden,†ujar Kapolresta.
Ia menambahkan, masih banyak lagi permasalahan yang sudah diidentifikasi menjadi ancaman nyata dan berpotensi mengganggu, berupa konflik horizontal dan vertikal. Khusus kaitan radikalisme dan terorÂisme, kondisi Kota Bogor yang aman dan kondusif tidak disiÂkapi sebelah mata.
“Dengan sistem yang kuat ditambah koordinasi, komuÂnikasi dan sinergitas antar semua pihak, mampu memÂpersempit ruang gerak para oknum pengacau keamanÂan,†tukasnya.
Angka tawuran di Kota BoÂgor terus mengalami peningÂkatan. Sejak 2014 lalu, terhiÂtung empat orang tewas akibat tawuran. Andi merinci, pada 2014 terjadi 63 kasus tawuran dan satu orang dinyatakan meninggal dunia. Angka kasus tawuran meningkat pada 2015 yang mencapai 76 kasus denÂgan 2 orang meninggal.
“Memang terjadi peningkaÂtan. Oleh karena itu kami bersaÂma Pemerintah Kota Bogor dan TNI mengadakan rapat koordiÂnasi untuk mengidentifikasi peÂnyebabnya,†kata Andi.
Terakhir, tawuran juga menjadi penyebab tewasnya salah seorang pemuda, Ecky Octavian Syahid (20), MinÂggu (7/2/2016) lalu.
Ecky tewas dibacok sesÂeorang di Kelurahan Pasir Jaya setelah sebelumnya diÂduga terlibat tawuran. “PerÂmasalahan ini bukan hanya urusan kepolisian. Tapi harus menjadi perhatian seluruh piÂhak,†pungkas Andi.
Ditempat yang sama, WaÂlikota Bogor, Bima Arya SugÂiarto menilai, rakor ini mampu merapatkan barisan dan konÂsolisasi aparat di wilayah, khuÂsusnya Kota Bogor.
(*/Yuska)