116702_large-syamsul-HLPT Bursa Efek Indonesia (BEI) menilai bahwa percepatan pembangunan infrastruktur di dalam negeri dapat mendorong sejumlah perusahaan melakukan penawaran umum perdana saham (IPO) pada 2016 ini akan semakin ramai.

Oleh : Winda Herviana
[email protected]

Percepatan pembangunan infra­struktur di dalam negeri akan berdampak pada pertumbu­han ekonomi, sehingga akan mendorong perusahaan di bidang sek­tor keuangan, konsumer, properti, serta infrastruktur mencari dana tam­bahan untuk ekspansi,” ujar Direktur Penilaian Perusahaan BEI, Samsul Hi­dayat di Jakarta, Senin (14/3/2016).

Samsul menambahkan bahwa pasar modal dapat dimanfaatkan perusahaan untuk meraih pendanaan salah satunya dapat dilakukan dengan melepas se­bagian saham perusahaan ke publik. “Perusahaan dapat memanfaatkan pasar modal dengan melepas sebagian sahamnya ke publik, atau menerbitkan surat utang (obligasi),” katanya.

Dirinya optimistis ekonomi nasional pada 2016 ini akan lebih baik diband­ingkan tahun sebelumnya, salah sa­tunya didorong dari implementasi Pa­ket Kebijakan Pemerintah. Pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2016 ini mencapai 5,3 persen, lebih baik dibandingkan 2015 yang sebesar 4,79 persen.

BACA JUGA :  Resep Membuat Sayur Lodeh Kikil untuk Menu Lezat Penambah Napsu Makan

Di sisi lain, lanjut dia, lembaga pemeringkat Moody’s Investors Service yang kembali mengafirmasi peringkat Indonesia pada level layak investasi (in­vestment grade) akan menambah opti­misme investor.

Sementara itu, analis Asjaya Indo­surya Securities, William Surya Wijaya mengharapkan bahwa tren pertumbu­han ekonomi dapat terjaga pada tahun 2016 ini sehingga jumlah emiten di BEI bertambah sehingga pemodal lebih lel­uasa untuk berinvestasi saham.

Namun, dia juga mengharapkan bahwa regulator dapat lebih selektif ter­hadap perusahaan yang berniat untuk masuk ke pasar modal agar efek yang dicatatkan nanti di lantai perdagangan tidak masuk dalam kategori “saham tidur”.”Perusahaan yang berniat untuk melepas sebagian sahamnya diharap­kan memiliki prospek usaha yang ba­gus, agar investor terarik untuk menga­kumulasi saham yang baru dicatatkan di BEI,” ungkap Surya.

Tahun ini, BEI menargetkan seban­yak 35 perusahaan melakukan IPO. Sepanjang tahun ini, baru terdapat tiga emiten yang resmi mencatatkan sahamnya di BEI, yakni PT Bank Artos Indonesia Tbk, PT Mitra Pemuda Tbk, dan PT Mahaka Radio Integra Tbk. Se­belumnya, Kepala Riset NH Korindo Securities, Reza Priyambada sempat menginformasikan, tahun ini jumlah perusahaan yang IPO diprediksi akan lebih marak dibandingkan tahun lalu.

BACA JUGA :  Polisi Amankan Chandrika Chika, Selebgram Cantik Terkena Kasus Penyalahgunaan Narkoba

Menurutnya, kebutuhan perusa­haan mendapatkan dana ekspansi pada 2016 ini diperkirakan meningkat seiring dengan aktivitas ekonomi do­mestik yang akan bergeliat membu­tuhkan kondisi ekonomi tahun 2016 ini yang diprediksi lebih baik dibanding­kan 2015. Pada periode Januari hingga Desember 2015, terdapat 16 emiten baru yang sahamnya tercatat di Bursa Efek Indonesia. Pada periode itu, ter­dapat dua perusahaan yang kembali mencatatkan sahamnya (relisting) di BEI.

Reza Priyambada menambahkan, pasar modal akan menjadi opsi yang menarik selain dari perbankan untuk meraih pendanaan bagi perusahaan untuk melakukan ekspansi. Kondisi pasar saham yang relatif stabil sejak awal tahun ini akan menjadi pertim­bangan bagi perusahaan untuk me­lepas sebagian sahamnya ke publik.

(net/okezone)

============================================================
============================================================
============================================================