LEICESTER City terus memamerkan performa impresifnya di Liga Primer Inggris musim ini. Terakhir, skuad asuhan Manajer Claudio Ranieri itu melipat Liverpool 2-0 di King Power Stadium pada pekan ke-24, Rabu (3/2/2016) dini hari WIB.
Oleh : RISHAD NOVIANSYAH
[email protected]
Tak hanya menang, The Foxes pun kini memuncaki klasemen sementara dengan koleksi 50 poin.
Jamie Vardy kembali menunjukkan ketajamannya dengan sumbangan dua gol ke gawang The Reds menit ke-60 dengan proses yang indah. Bermula dari umpan panjang yang dilepaskan dari belakang, Vardy, yang berdiri di sisi kanan lapangan, berlari mengejarnya.
Melihat posisi Mignolet, penyerang asal Inggris itu melepaskan sepakan voli keras dari sisi kanan, jauh dari kotak penalti Liverpool. Bola pun melambung, lalu menukik turun dan masuk ke dalam gawang Liverpool. 1-0 untuk Leicester.
Vardy kemudian mengÂgandakan keunggulan LeicesÂter menjadi 2-0 pada meÂnit ke-72. Diawali serangan dari sisi kiri. Shinji Okazaki, yang menerima bola tepat di depan kotak penalti LivÂerpool, melepaskan sepakan kaki kanan, yang kemudian berbelok lantaran mengenai kaki pemain belakang LiverÂpool. Bola kemudian disamÂbar oleh Vardy yang berada di tiang jauh.
Sebenarnya, kedua tim tampil agresif dengan catatan delapan percobaan dan emÂpat diantaranya tepat sasaran milik The Foxes. Sementara The Reds mencetak enam perÂcobaan, namun hanya satu yang tepat sasaran.
Meski Vardy menjadi binÂtang dalam pertandingan ini, peran Riyad Mahrez tak bisa dilepaskan dari kemenangan Leicester dengan beberapa ancaman ke gawang Mignolet. Namun, beberapa peluang yang diciptakannya belum ada yang berbuah gol.
Liverpool juga bukannya tanpa peluang. Tapi seperti biasanya, beberapa kali peÂmain Liverpool menekan dan menciptakan peluang namun tak ada yang mengarah saÂsaran. Satu kali, Lucas Leiva mendapatkan kans bagus. Menerima umpan tarik, gelanÂdang asal Brasil itu melepasÂkan tendangan dari luar kotak penalti. Namun, tendanganÂnya melambung tinggi.
Di sisa pertandingan, LivÂerpool mengurung pertahÂanan Leicester. Sementara, Leicester berusaha mencuri serangan balik. Bek kanan Liverpool, Nathaniel Clyne, sempat mendapatkan peluÂang. Namun, tendangannya dari dalam kotak penalti maÂsih bisa diblok oleh kaki RobÂert Huth.
Terkait gol pertamanya yang diciptakan dengan speÂktakuler, Vardy mengaku dirinya hanya sedikit berunÂtung. Ia hanya coba-coba saja menendang bola dari jarak sejauh itu dan sudut sesempit itu ketika melihat Mignolet berdiri terlalu maju di depan gawangnya.
“Saya pikir, saya tidak perÂnah mencetak gol yang lebih inÂdah dari itu. Tapi, biar bagaimaÂna pun, gol tetaplah gol dan yang paling pentÂing klub saya juga menang . Sejujurnya, saya melihat penÂjaga gawaÂng LivÂerpool berdiri  terlalu maju. Lalu, ketika bola memanÂtul satu kali, saya memuÂtuskan untuk mencoba menenÂdangnya,†kata Vardy.
Dengan tambahan dua gol ke gawang Liverpool, Vardy sudah mengoleksi 18 gol di Premier League musim ini. Ia pun memimpin daftar pencetak gol terbanyak.
Manajer Leicester City, Claudio Ranieri menuai puja-puji pada permainan timnya saat mengalahkan Liverpool. Kini ia minta Leicester fokus ke akhir pekan saat meÂnyambangi Manchester City. “Bagaimana Riyad Mahrez mengoper ke Vardy, dan Vardy punya waktu untuk meÂlihat kipernya agak maju, itu luar biasa,†kata Ranieri sepÂerti dikutip Soccerway.
“Semua pemain sudah saÂling mengetahui pergerakan rekannya sebelum melakuÂkan gerakannya itu sendiri. Kami sekarang sedang menikÂmati permainan kami. Kalah pun jadi tidak penting-pentÂing amat karena kami sudah bermain dengan cara kami sendiri.â€
“Tadi itu sebuah penampiÂlan bagus. Pada awal babak kedua kami kesulitan ketika mereka punya peluang bagus untuk bikin gol. Di babak kedÂua kami juga bikin peluang bagus lain. Saya amat puas dengan para pemain kareÂna kami banyak melakukan tekanan terhadap lawan yang punya permainan menekan amat baik. Malam ini kami berniat menang dan hasilnya luar biasa,†bebernya.
Sampai dengan 24 perÂtandingan, Leicester yang musim lalu harus berjuang keras untuk bertahan di PreÂmier League di luar dugaan masih bertengger di puncak klaseÂmen. TanÂtangan beri Âkutnya kini menanti; melÂawat ke markas City, Sabtu (06/02), yang di paÂpan klaseÂmen terus memÂbayangi dengan selisih tiga angka.
“Apa saja bisa terjadi. Kami ingin terus berjuang sampai akhir. Kami harus melakukannya selangkah demi selangkah,†tutur RanÂieri.
“Berikutnya akan ada parÂtai luar biasa di Manchester dan penting buat kami untuk memulihkan energi,†sebutÂnya.
Sementara manajer LivÂerpool, Juergen Klopp tak bisa menutupi kekecewaanÂnya. Ia mengaku, banyaknya laga yang harus dilakoni Liverpool juga disebut menÂjadi faktor Liverpool kurang tampil oke.
“Mungkin alasannya adalah kami memainkan enam pertandingan lebih banyak di bulan Januari,†kata Klopp di situs resmi LivÂerpool.
“Dengan intensitas yang kami mainkan, kami memÂpunyai banyak situasi bagus. Masalah kami hari ini adalah tidak bisa lebih banyak berÂlari, atau berlari lebih intensif lagi. Masalah kami adalah saat kami menguasai bola di posisi tepat, kami malah membuat keputusan yang salah. Itulah saja. Mereka (Leicester) memÂpunyai libur 10 hari dan kami melakoni tiga laga. Jadi, jika kami bisa bermain dengan intensitas yang sama, bahkan benar-benar seperti mereka, saya yakin mereka akan memÂbuat suatu kesalahan,†pungÂkasnya.
Lima Gol Penting Vardy
Gol ke gawang SunderÂland jadi salah satu bukti keÂhebatan Vardy. Sundulannya dari jarak 15 meter mampu menghujam gawang Costel Pantilimon dan jadi pembuka kemenangan Leicester City dengan skor 4-2.
Kemudian melawan ArÂsenal, Vardy berhasil menÂjadikan dirinya sebagai aktor antagonis di markas Arsenal. Sepakan dari sudut sempit membuat Petr Cech sempat memungut bola dari gawang sendiri. Gol terseÂbut dicetak Vardy di menit ke-13 memanfaatkan assist Daniel Drinkwater. Sepakan terukurnya sempat memÂbuat Arsenal tertinggal mesÂki akhirnya bisa membalikÂkan kedudukan dengan skor telak 5-2.
Selanjutnya golnya di menit ke-34 saat melawan Chelsea. Sepakan first time-nya gagal dibendung Thibaut Courtois dan membuat tim tuan rumah unggul 1-0.
Dilanjutkan saat The FoxÂes melawan Newcastle UnitÂed. Selain penempatan posisi, Vardy juga punya skill untuk mengacak-acak pertahanan lawan. Vardy mencetak gol pembuka dalam kemenangan 3-0 Leicester atas Newcastle di St James Park 21 November lalu. Mendapat umpan dari Jose Ulloa, ia mengecoh dua pemain bertahan The Toon Army sebelum menjebol gaÂwang Rob Elliot.
Dan gol terakhir Vardy di Liga Inggris saat melawan LivÂerpool cukup membuat sang pelatih, Claudio Ranieri bangÂga. Sepakan voli Vardy dari jarak 27 meter di menit ke-60 membuat The Reds sempat tertinggal 0-1.
(*/Net)