BAGI setiap wanita yang sudah menikah sudah pasti akan mendambakan memiliki momongan, keinginan itu juga yang diharapkan oleh Ria Magdalena Pasaribu.
Oleh : Latifa Fitria
[email protected]
Setelah mengidam-idamkan kehamilan dari sejak menikah, Ria dinyatakan positif hamil oleh dokternya. Sudah pasti wanita ketuÂrunan Jepang – Sumatera Utara ini senang bukan kepalang, namun takdir berkata lain, hitunÂgan beberapa bulan ia harus merelakan kehamilaÂnnya itu lantaran benih di dalam kandungannya tidak berkembang. Kejadian ini membuatnya sanÂgat terpuruk dan membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk mengikhlaskannya.
Meski Ria tak lama diberikan kesempatan Tuhan untuk hamil kembali, tetap tidak memÂbuatnya berdamai dengan kondisi yang sudah terjadi saat keguguran dahulu. Bagaimana pun wanita yang hobi bermain keyboard ini merasakan kepahitan mendalam dengan kegÂagalan kehamilan pertamanya. “ Orang lain tidak tahu bagaimana rasanya, saat itu saya sangat bahagia dinyatakan hamil oleh dokÂter, saya sayang-sayang kandungan saya. Tapi ternyata Tuhan berkehendak lain, dengan waktu seketika janin saya diambil Tuhan,†tutur wanita kelahiran 24 Januari 1981 ini.
Kepahitan yang dirasakan Ria ini membutuhkan waktu berÂtahun-tahun untuk dihilangkan, lambat laun dengan kehadiran anak sematawayang dan rutinitasnya di sekolah membuat ia seÂmakin terobati. “ Karena kesibukan saya sebagai ibu di rumah dan guru di sekolah menjadi pengobat batin saya, saya butuh waktu tujuh tahun untuk melalui fase yang tidak mengenakan di hidup saya. Itulah pil pahit yang harus saya telan, fase itu meÂlekat menjadi bagian dari diri saya sendiri,†ungkapnya dengan senyum yang ramah.
Menurut Ria, kunci terutama untuk melepaskan diri dari pengalaman pahit ini adalah berdamai dengan keadaan dan seÂmakin mendekatkan diri kepada Tuhan. Setelah menemukan titik ini ia langsung memahami jika ia perlu memaafkan dirinya sendiri. “ Titik dimana saya harus memaafkan diri sendiri itu datang dengan sendirinya, Tuhan itu maha baik, ia membuka hati saya. Dengan begitu juga saya langsung bergumul dengan Tuhan saya,†pungkas dia.