JAKARTA, TODAY—Ternyata begitu banyak perusahaan milik negara menderita sakit. Saat ada 119 Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang berada di bawah pembinaan Kementerian BUMN. Dari 119 BUMN tersebut, ternyata tidak semuanya memiliki kinerja keuangan mampu meraih laba bersih sepanjang tahun 2014.
 Tercatat, sebanyak 27 perusahaan pelat merah masih rugi. Total kerugian dari 27 BUMN tersebut ialah Rp 11,87 triliun.
Meski masih ada perusahaan pelat merah yang rugi, tapi jumlah BUMN dan nominal kerugian pada tahun 2014 ternyata menurun bila dibandingkan taÂhun 2013. Tahun 2013, tercatat 30 BUMN rugi sebesar Rp 34,68 triliun, jadi ada penurunan 65,77%.
“Secara umum kinerja BUMN memÂbaik karena jumlah BUMN yang rugi berkurang. BUMN yang mengalami kerugian besar seperti Garuda, Antam dan Krakatau Steel,†kata Asdep Bidang Informasi dan Komunikasi Publik KeÂmenterian BUMN, Seger Budiarjo di KeÂmenterian BUMN, Selasa (26/5/2015).
Dari data tahun 2014, sebanyak 14 BUMN merupakan pemain lama alias tercatat mengalami kerugian dari tahun 2013 sedangkan sisanya sebanyak 13 BUMN sebagai pendatang baru.
Dari 27 BUMN yang tercatat rugi, sebanyak 5 BUMN laporan keuangan dalam status anaudited sedangkan 1 BUMN memakai laporan keuangan (auÂdited) tahun 2013 karena telah berhenti operasi. (Alfian Muzani)
 Berikut ini, daftar 27 BUMN yang rugi Sepanjang tahun 2014:
1. Perum Produksi Film Negara, rugi Rp 1 miliar
2. PT Energy Management Indonesia, rugi Rp 3 miliar (unaudited)
3. PT PDIP Batam Rugi, rugi Rp 5 miliar
4. PT INUKI, rugi Rp 6 miliar (unaudited)
5. PT Primissima, rugi Rp 7 miliar
6. PT Balai Pustaka, rugi Rp 8 miliar
7. PT Indra Karya, rugi Rp 9 miliar
8. PT Survai Udara Penas, rugi Rp 21 miliar
9. PT Perusahaan Perdagangan Indonesia, rugi Rp 37 miliar
10. PT Berdikari, rugi Rp 48 miliar
11. PT Industri Sandang Nusantara, rugi Rp 68 miliar
12. PT Kertas Kraft Aceh, Rp 81 miliar (unaudited)
13. PT Dok & Perkapalan Surabaya, rugi Rp 90 miliar
14. PT Barata Indonesia, rugi 97 miliar
15. PT Iglas, rugi Rp 101 miliar
16. PT Pertani, rugi Rp 123 miliar (unaudited)
17. PT ASEI REI, rugi Rp 128 miliar
18. PT Dirgantara Indonesia, rugi Rp 158 miliar
19. PT Sang Hyang Seri, rugi Rp 160 miliar (unaudited)
20. PT Dok & Kodja Bahari, rugi Rp 176 miliar
21. PT INTI, rugi Rp 266 miliar
22. PT Rajawali Nusantara Indonesia, rugi Rp 281 miliar
23. Perum Bulog, rugi Rp 459 miliar
24. PT Antam Tbk, Rugi Rp 775 miliar
25. PT Merpati Nusantara Airlines, rugi Rp 1,57 triliun (audited 2013)
26. PT Krakatau Steel Tbk, rugi Rp 2,59 triliun