Permintaan untuk arsitektur bangunan hijau diperkirakan akan meningkat karena banyak pengembang telah mulai untuk memperhatikan faktor keberlanjutan ke dalam proyek mereka.
Oleh : Apriyadi Hidayat
[email protected]
Seperti diketahui, pemerintah telah merilis peraturan tenÂtang “green buildÂing†yang kemudian di reÂspons hangat oleh pasar. Peraturan ini bertujuan unÂtuk mendukung pengurangan emisi rumah kaca dan menÂingkatkan kesadaran tingkat hidup sehat di masyarakat.
Mencermati hal itu, porÂtal properti global, LamuÂdi, mengidentifikasi lima tren utama tentang bangunan hijau di tahun ini.
1. Penggunaan bahan konÂstruksi yang berkelanjutan. Misalnya, penggunaan cat alami untuk menghilangkan polusi dalam ruangan dan daÂpat terurai secara alami tanpa mencemari bumi.
2. Arsitektur hijau dengan ventilasi silang yang dapat menghemat penggunaan enerÂgi dan memanfaatkan peneranÂgan dari cahaya luar sekaligus mendapat udara segar. Desain ini memungkinkan cahaya dan udara secara alami mengalir ke gedung tinggi.
3. Bangunan nolenergi yang dirancang khusus dan direkayasa untuk mengandalÂkansumber energi terbaruÂkan, seperti tenaga surya dan angin, yang memungkinkan mereka untuk beroperasi tanpa menggunakan jaringan listrik. Skema energi hijau ini tidak hanya menghemat enerÂgi, tetapi juga mencegah emisi gas rumah kaca tambahan.
4. Teknologi pemakaian ulang dan pasokan air untuk mengefisiensi penggunaan air, menyimpan air hujan dan penggunaan kembali air untuk memanfaatkan air daur ulang, dan melakukan pengolahan limbah untuk menghilangkan kontaminasi dari air limbah.
5. Penggunaan jendela renÂdah daya pancar, smart glass, dan atap sejuk juga berkonÂtribusi terhadap pengurangan konsumsi energi dan emisi gas rumah kaca yang bekerja sama untuk menyerap panas. Hal ini membuat bangunan menjadi sejuk sehingga menurunkan penggunaan energi dan memÂbawa kenyamanan.
(Apri)
Bagi Halaman