dd90f59b08c39a8f6ff585e9b28ae19fManusia super Jamaika, Usain Bolt, membuktikan diri masih yang terbaik dengan menjuarai nomor 100 meter di kejuaraan dunia atletik di Beijing, Minggu (23/8/2015).

Oleh : IMAM BACHTIAR
[email protected]

Bolt menaklukkan pe­saing utamanya asal AS, Justin Gatlin, dnegan mencatat waktu 9,79 detik. Gatlin berada di tempat kedua dengan hanya terpaut 0.01 detik.

Begitu memastikan ke­menangannya, Bolt melakukan selebrasi tradisionalnya den­gan merentangkan tangannya dengan gaya orang menembak burung.

Sementara itu, kemenangan­nya diiringi dengan iringan musik dari lagu Bob Marley di “Stadion Sarang Burung”, Beijing.

Ini merupakan tempat ber­sejarah buat Bolt yang juga per­nah meraih kemenangan ganda di Olimpiade Beijing pada 2008.

“Saya datang dengan santai, tanpa tekanan dan membawa kemenangan,” kata Bolt yang kini berusia 29 tahun. “Ini soal mencapai kemenangan. Saya bertekad untuk tetap berada di puncak sampai pensiun.”

BACA JUGA :  Petik Kemenangan, Timnas Indonesia di Peringkat 2 Klasemen Grup F Kualifikasi Piala Dunia 2026

Bagi Bolt medali emas itu menjadi koleksi ketiga dia pada nomor 100 meter di Kejuaraan Dunia. Dua emas lainnya di­dapatkan di tahun 2013 Mos­kow dan 2009 Berlin. Secara keseluruhan di Kejuaraan Du­nia, emas itu menjadi koleksi kesembilan dia.

Emas yang diraihnya kali ini mempunyai makna penting. Se­bab, dia harus bergelut dengan cedera kaki kemudian berlanjut dengan cedera panggul.

“Kemenangan ini amat be­rarti bagiku karena aku kesuli­tan sepanjang musim. Aku bah­kan membutuhkan beberapa lama untuk mengetahui perso­alannya,” kata Bolt seperti diku­tip Reuters.

BACA JUGA :  Timnas Indonesia Menuju Vietnam, Lanjutan Kualifikasi Piala Dunia 2026

Tapi, Bolt mengatakan kalau Kejuaraan Dunia kali ini adalah benar-benar panggung pem­buktian bagi dirinya sendiri. Bu­kan persaingan dengan orang lain. “Aku menuju lintasan dengan relaks, tak ada tekanan, dan membawanya ke rumah. Tujuan utamaku memang jadi yang nomor satu sampai aku pensiun dan aku berusaha se­baik mungkin,” kata pelari 29 tahun itu.

sementra itu, Bagi Gatlin (33) ini semacam antiklimaks dari usahanya untuk naik ke puncak setelah sempat men­galami larangan berlomba dua kali akibat kasus doping. Ini merupakan kekalahan pertama buatnya dalam 29 lomba.

“Saya baik-baik saja,” kata Gatlin. “Lomba yang hebat dan saya dikalahkan saat finis oleh Usain (Bolt) yang hebat.” (*)

============================================================
============================================================
============================================================