- Memperkecil Kemungkinan
Terjadinya Penyakit Menular Dengan memberikan Imunisasi pada sang Bayi, maka Anda sudah menambah jumlah manusia yang memiliki kekebalan tubuh tinggi terhadap penyakit. Sehingga apaÂbila jumlahnya semakin banyak, kemungkinan besar sangat sedikit penyakit menular yang masih berkeliaran di luar sana. Tentunya sebagai Orang Tua bisa bernafas lega karena Anda tidak perlu khaÂwatir dengan Anak Anda yang hobi bermain di luar atau bersosial denÂgan yang lainnya.
- Meningkatkan Kesehatan Nasional
Manfaat Imunisasi ini selain bisa menghindarkan para bayi dan anak-anak dari penyakit menular juga bisa meningkatkan taraf kesehatan nasional. Semakin banyak anak yang sudah diberikan imunisasi maka akan semakin memperkeÂcil penyakit untuk menyebar diÂmanapun termasuk taraf nasional. Apabila Imunisasi ini dibudayakan oleh semua orang maka bukan tiÂdak mungkin jika mereka pun yang belum di Imunisasi secara lengkap bisa merasa aman dari penyakit tersebut.
Frengky kembali meguraikan, begitu besar manfaat Imunisasi unÂtuk bayi dan anak, sebetulnya maÂsyarakat tak perlu meragukan lagi tentang imunisasi ini. Boleh saja Anda masih ragu dan takut efek sampingnya karena memang ImuÂnisasi menggunakan obat-obatan yang bersifat kimia, akan tetapi ada baiknya mengkonsultasikan perÂmasalahan ini dengan para dokter ataupun ahli kesehatan. “Nantinya anda bisa mendapatkan penjelasan yang baik dan anak juga tidak terÂlambat dalam pencegahan penyaÂkit,†tegasnya.
Kenali lebih dulu jenis Imunisasi
Dalam melakukan imunisasi bagi anak para ibu dan ayah henÂdaknya lebih baik mengenali lebih dulu beberapa jenis imunisasi. Ada 2 jenis imunisasi, yaitu imunisasi aktif dan imunisasi pasif. Berikut ini akan diuraikan arti dan perbedaan kedua jenis imunisasi tersebut. BerÂbagai jenis vaksin yang dikemukaÂkan di atas bila diberikan pada anak anda merupakan contoh pembeÂrian imunisasi aktif.
Dalam hal ini tubuh anak akan membuat sendiri zat anti setelah suatu rangsangan antigen dari luar tubuh, misalnya rangsangan virus yang telah dilemahkan pada imuÂnisasi polio atau imunisasi campak. Setelah rangsangan ini kadar anti dalam tubuh anak akan meningÂkat, sehingga anak menjadi imun atau kebal. “Jelaslah bahwa pada imunisasi aktif, tubuh anak sendiri secara aktif akan menghasilkan zat anti setelah adanya rangsangan vakÂsin dari luar tubuh.†Terangnya Dr Frengky.
Sedangkan, berlainan dengan imunisasi pasif. Dalam hal ini imuÂnisasi dilakukan dengan penyunÂtikan sejumlah zat anti, sehingga kadarnya dalam darah akan meninÂgkat. Zat anti yang disuntikkan tadi biasanya telah dipersiapkan pemÂbuatannya di luar tubuh anak, misÂalnya zat anti yang terdapat dalam serum kuda yang telah dimurnikan.
“Jadi pada imunisasi pasif, kaÂdar zat anti yang meningkat dalam tubuh anak itu bukan sebagai hasil produksi tubuh anak sendiri, tetapi secara pasif diperoleh karena sunÂtikan atau pemberian dari luar tuÂbuh.†Ujar dia. (*)