1. Memperkecil Kemungkinan

Terjadinya Penyakit Menular Dengan memberikan Imunisasi pada sang Bayi, maka Anda sudah menambah jumlah manusia yang memiliki kekebalan tubuh tinggi terhadap penyakit. Sehingga apa­bila jumlahnya semakin banyak, kemungkinan besar sangat sedikit penyakit menular yang masih berkeliaran di luar sana. Tentunya sebagai Orang Tua bisa bernafas lega karena Anda tidak perlu kha­watir dengan Anak Anda yang hobi bermain di luar atau bersosial den­gan yang lainnya.

  1. Meningkatkan Kesehatan Nasional

Manfaat Imunisasi ini selain bisa menghindarkan para bayi dan anak-anak dari penyakit menular juga bisa meningkatkan taraf kesehatan nasional. Semakin banyak anak yang sudah diberikan imunisasi maka akan semakin memperke­cil penyakit untuk menyebar di­manapun termasuk taraf nasional. Apabila Imunisasi ini dibudayakan oleh semua orang maka bukan ti­dak mungkin jika mereka pun yang belum di Imunisasi secara lengkap bisa merasa aman dari penyakit tersebut.

Frengky kembali meguraikan, begitu besar manfaat Imunisasi un­tuk bayi dan anak, sebetulnya ma­syarakat tak perlu meragukan lagi tentang imunisasi ini. Boleh saja Anda masih ragu dan takut efek sampingnya karena memang Imu­nisasi menggunakan obat-obatan yang bersifat kimia, akan tetapi ada baiknya mengkonsultasikan per­masalahan ini dengan para dokter ataupun ahli kesehatan. “Nantinya anda bisa mendapatkan penjelasan yang baik dan anak juga tidak ter­lambat dalam pencegahan penya­kit,” tegasnya.

BACA JUGA :  Bibir Hitam Gegara 5 Kebiasaan Ini, Simak Sampai Akhir!

Kenali lebih dulu jenis Imunisasi

Dalam melakukan imunisasi bagi anak para ibu dan ayah hen­daknya lebih baik mengenali lebih dulu beberapa jenis imunisasi. Ada 2 jenis imunisasi, yaitu imunisasi aktif dan imunisasi pasif. Berikut ini akan diuraikan arti dan perbedaan kedua jenis imunisasi tersebut. Ber­bagai jenis vaksin yang dikemuka­kan di atas bila diberikan pada anak anda merupakan contoh pembe­rian imunisasi aktif.

Dalam hal ini tubuh anak akan membuat sendiri zat anti setelah suatu rangsangan antigen dari luar tubuh, misalnya rangsangan virus yang telah dilemahkan pada imu­nisasi polio atau imunisasi campak. Setelah rangsangan ini kadar anti dalam tubuh anak akan mening­kat, sehingga anak menjadi imun atau kebal. “Jelaslah bahwa pada imunisasi aktif, tubuh anak sendiri secara aktif akan menghasilkan zat anti setelah adanya rangsangan vak­sin dari luar tubuh.” Terangnya Dr Frengky.

BACA JUGA :  APA ITU PATOLOGI ANATOMIK (PA)

Sedangkan, berlainan dengan imunisasi pasif. Dalam hal ini imu­nisasi dilakukan dengan penyun­tikan sejumlah zat anti, sehingga kadarnya dalam darah akan menin­gkat. Zat anti yang disuntikkan tadi biasanya telah dipersiapkan pem­buatannya di luar tubuh anak, mis­alnya zat anti yang terdapat dalam serum kuda yang telah dimurnikan.

“Jadi pada imunisasi pasif, ka­dar zat anti yang meningkat dalam tubuh anak itu bukan sebagai hasil produksi tubuh anak sendiri, tetapi secara pasif diperoleh karena sun­tikan atau pemberian dari luar tu­buh.” Ujar dia. (*)

Halaman:
« 1 2 » Semua
============================================================
============================================================
============================================================