DSC_1023BAGI setiap wanita yang sudah menikah sudah pasti akan mendambakan memiliki momongan, keinginan itu juga yang diharapkan oleh Ria Magdalena Pasaribu.

Oleh : Latifa Fitria
[email protected]

Setelah mengidam-idamkan kehamilan dari sejak menikah, Ria dinyatakan positif hamil oleh dokternya. Sudah pasti wanita ketu­runan Jepang – Sumatera Utara ini senang bukan kepalang, namun takdir berkata lain, hitun­gan beberapa bulan ia harus merelakan kehamila­nnya itu lantaran benih di dalam kandungannya tidak berkembang. Kejadian ini membuatnya san­gat terpuruk dan membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk mengikhlaskannya.

Meski Ria tak lama diberikan kesempatan Tuhan untuk hamil kembali, tetap tidak mem­buatnya berdamai dengan kondisi yang sudah terjadi saat keguguran dahulu. Bagaimana pun wanita yang hobi bermain keyboard ini merasakan kepahitan mendalam dengan keg­agalan kehamilan pertamanya. “ Orang lain tidak tahu bagaimana rasanya, saat itu saya sangat bahagia dinyatakan hamil oleh dok­ter, saya sayang-sayang kandungan saya. Tapi ternyata Tuhan berkehendak lain, dengan waktu seketika janin saya diambil Tuhan,” tutur wanita kelahiran 24 Januari 1981 ini.

BACA JUGA :  Kecelakaan Maut di Jember, 2 Motor Adu Banteng Tewaskan 2 Orang, 2 Kritis

Kepahitan yang dirasakan Ria ini membutuhkan waktu ber­tahun-tahun untuk dihilangkan, lambat laun dengan kehadiran anak sematawayang dan rutinitasnya di sekolah membuat ia se­makin terobati. “ Karena kesibukan saya sebagai ibu di rumah dan guru di sekolah menjadi pengobat batin saya, saya butuh waktu tujuh tahun untuk melalui fase yang tidak mengenakan di hidup saya. Itulah pil pahit yang harus saya telan, fase itu me­lekat menjadi bagian dari diri saya sendiri,” ungkapnya dengan senyum yang ramah.

BACA JUGA :  Menu Sederhana dengan Ayam Masak Tauco yang Bikin Menggugah Selera

Menurut Ria, kunci terutama untuk melepaskan diri dari pengalaman pahit ini adalah berdamai dengan keadaan dan se­makin mendekatkan diri kepada Tuhan. Setelah menemukan titik ini ia langsung memahami jika ia perlu memaafkan dirinya sendiri. “ Titik dimana saya harus memaafkan diri sendiri itu datang dengan sendirinya, Tuhan itu maha baik, ia membuka hati saya. Dengan begitu juga saya langsung bergumul dengan Tuhan saya,” pungkas dia.

============================================================
============================================================
============================================================