Keinginan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok untuk melebarkan pasar Bus Transjakarta hingga Bogor, Cianjur dan Sukabumi, menemui ganjalan. Bupati dan Walikota Bogor hingga kini belum bersedia meneken permohonan kerjasama dengan pengelola Transjakarta. Kenapa?
Oleh : RISHAD NOVIANSYAH | YUSKA APITYA AJI
[email protected]
Walikota BoÂgor Bima Arya menÂgaku, waÂcana ini suÂdah lama digembor-gemborkan Transjakarta. “Mereka memang sudah bertemu saya untuk memÂbahas trayek yang masuk ke BoÂgor, namun belum menyepakati kerjasama tersebut,†ujar Bima Arya, Jumat (4/3/2016).
Dia meminta agar TransjaÂkarta melakukan komunikasi lebih dahulu ke Kementerian Perhubungan (Kemenhub) dan Otoritas Transportasi JabodeÂtabek. “Ssaya minta dikaji dulu dengan tim di Bogor, mereka ingin nyambung dengan Bus Transpakuan,†katanya.
Reaksi senada dilontarkan Bupati Bogor Nurhayanti yang mengaku, rencana ini perlu dimatangkan agar bus dan anÂgkot yang melintasi wilayah KaÂbupten Bogor tidak terganggu. “Teknisnya seperti apa, belum ada pembahasan lebih rinci, apalagi wilayah Kabupaten BoÂgor sudah dilayani Angkutan Perbatasan Terintegrasi Busway (APTB),†katanya.
Terpisah Direktur PerencaÂnaan dan Pengembangan, Badan Otoritas Transportasi JabodetaÂbek Kemenhub, Suharto menÂgakui rencana masuknya TranÂsjakarta ke Bogor. Namun, dia belum bisa memastikan nantinya jurusan terakhir yang masuk ke Bogor. “Memang perlu pengkaÂjian lebih khusus, seperti tempat pemberhentiannya,†ujar mantan Kepala DLLAJ Kota Bogor ini.
Pihaknya bersama Ditjen Perhubungan Darat, masih mengkajinya, setelah itu akan diserahkan ke Badan Pengelola Transportasi Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (BPTJ). “Saat ini masih dalam kaÂjian Ditjen Perhubungan Darat,†katanya Suharto.