“Kita sudah tiga kali dianiaya,” ujar Sekretaris Tim Sriwijaya FC, Achmad Haris “Pertama, waktu lawan Madura United, Firman Utina dibiarkan cedera. Pemain yang mencederai dibiarkan beÂgitu saja,” sambungnya.
Haris melanjutkan, insiden kedua terjadi pada saat semifinal lalu. Waktu itu, pemain asing mereka – Yu Hyun-Koo-disikut pemain lawan. “Saya sempat proÂtes pada wasit cadangan, tapi tidak ada reaksi,” tuturnya.
Sebelumnya, Sriwijaya FC mengaku kecewa dengan kepemimpinan wasit Kasman pada laga perebutan juara keÂtiga Piala Gubernur Kaltim. Mereka menÂganggap, wasit asal Makassar ini kerap mengeluarkan keputusan-keputusan yang merugikan tim berjuluk Laskar Wong Kito tersebut.
Pada laga ini, walau unggul lebih dulu melalui gol Yohanis Nabar, SriwiÂjaya akhirnya kalah 1-3 dari Arema CroÂnus. Dalam pertandingan yang dihelat di Stadion Palaran Samarinda, Minggu (13/03), mereka harus mengakhiri laga dengan sepuluh orang usai diusirnya Thierry Gathuessi pada medio babak kedua. Menyusul diusirnya Gathuessi, gawang mereka akhirnya tiga kali bobol melalui Cristian Gonzales, Esteban VizÂcarra dan Dendi Santoso.
Sementara itu, Haris menyebut bahÂwa keputusan-keputusan wasit selama ini membuatnya skeptis terhadap proses perbaikan tata kelola sepakbola yang diÂcanangkan pemerintah. “Ini jadi catatan. Ini yang mau tata kelola sepakbola IndoÂnesia yang bagus tadi. Kita pertanyakan kualitas SDM,” tandasnya.
(Imam/net)