sriwijaya-fc-vs-madura-united-di-piala-gubernur-kaltim-2016_20160303_144350PALEMBANG, TODAY – Manajemen Sri­wijaya FC menargetkan gelar juara di Piala Bhayangkara setelah men­galami kegagalan di tiga turna­men sebelumnya, dan mem­persiapkan tim secara serius demi mewujudkan ambisi tersebut.

Pada Piala Presiden 2015 lalu, Sriwijaya FC mampu menempati posisi runner-up. Selanjutnya, Laskar Wong Kito gagal lo­los dari fase grup penyisihan Piala Jen­deral Sudirman. Sedangkan di Piala Gu­bernur Kaltim, mereka berhasil masuk semi-final.

Demi mewujudkan ambisi itu, Sriwi­jaya FC sudah melakukan persiapan di Bandung yang menjadi tuan rumah Grup A. Di grup ini, Sriwijaya FC bergabung bersama Persib, Mitra Kukar, Pusamania Borneo FC, dan PS TNI.

“Kami datang lebih cepat ke Band­ung untuk adaptasi. Pemulihan kondisi pemain dilakukan sambil jalan, karena waktu yang tersedia juga tidak banyak. Kegagalan di turnamen sebelumnya menjadi pelajaran berharga,” ujar sekre­taris tim Achmad Haris.

“Kami hanya menjadi peringkat dua di Piala Presiden. Karena itu, kami san­gat serius untuk mendapatkan gelar juara di Piala Bhayangkara. Ini sangat penting, karena kami sudah lama tidak meraih gelar.”

BACA JUGA :  Kejuaraan Tarung Derajat Wali Kota Bogor Cup II 2024, Persiapan Menuju Porprov 2026

Akui Kerap Dirugikan Wasit

Sriwijaya FC mengaku kerap men­jadi korban keputusan wasit sepanjang mengikuti Piala Gubernur Kalimantan Timur. Menurut tim berjuluk Laskar Wong Kito ini, tak hanya pada laga kon­tra Arema Cronus dalam perebutan posi­si tiga mereka dirugikan keputusan sang pengadil.

“Kita sudah tiga kali dianiaya,” ujar Sekretaris Tim Sriwijaya FC, Achmad Haris “Pertama, waktu lawan Madura United, Firman Utina dibiarkan cedera. Pemain yang mencederai dibiarkan be­gitu saja,” sambungnya.

Haris melanjutkan, insiden kedua terjadi pada saat semifinal lalu. Waktu itu, pemain asing mereka – Yu Hyun-Koo-disikut pemain lawan. “Saya sempat pro­tes pada wasit cadangan, tapi tidak ada reaksi,” tuturnya.

Sebelumnya, Sriwijaya FC mengaku kecewa dengan kepemimpinan wasit Kasman pada laga perebutan juara ke­tiga Piala Gubernur Kaltim. Mereka men­ganggap, wasit asal Makassar ini kerap mengeluarkan keputusan-keputusan yang merugikan tim berjuluk Laskar Wong Kito tersebut.

BACA JUGA :  Daftar Pebulu Tangkis Indonesia di Thailand Open 2024

Pada laga ini, walau unggul lebih dulu melalui gol Yohanis Nabar, Sriwi­jaya akhirnya kalah 1-3 dari Arema Cro­nus. Dalam pertandingan yang dihelat di Stadion Palaran Samarinda, Minggu (13/03), mereka harus mengakhiri laga dengan sepuluh orang usai diusirnya Thierry Gathuessi pada medio babak kedua. Menyusul diusirnya Gathuessi, gawang mereka akhirnya tiga kali bobol melalui Cristian Gonzales, Esteban Viz­carra dan Dendi Santoso.

Sementara itu, Haris menyebut bah­wa keputusan-keputusan wasit selama ini membuatnya skeptis terhadap proses perbaikan tata kelola sepakbola yang di­canangkan pemerintah. “Ini jadi catatan. Ini yang mau tata kelola sepakbola Indo­nesia yang bagus tadi. Kita pertanyakan kualitas SDM,” tandasnya.

(Imam/net)

Bagi Halaman
============================================================
============================================================
============================================================