LEICESTER, TODAYÂ – Untuk meraih titel juara, konsisten meraih kemenangan merupakan harga mati. Tak peduli berapa skor yang didapat pada setiap laga.
Itulah yang diperlihatkan LeicesÂter City di Liga Primer Inggris musim ini dan secara khusus oleh Burton Albion pada dua divisi di bawahnya.
Leicester masih memuncaki klaseÂmen sementara setelah menjalani 31 partai dan 66 poin berhasil dikoleksi, lebih banyak lima angka dari Tottenham Hotspur di posisi dua.
Dalam lima pertandingan terakhÂirnya di ajang itu The Foxes mengakhiri empat di antaranya dengan kemenanÂgan 1-0 (lawan Norwich, Watford, NewÂcastle, Crystal Palace), sementara satu laga lain berakhir seri 2-2 (lawan West Bromwich).
Leicester sebenarnya tidaklah akrab-akrab amat dengan skor tersebut. Musim ini skuatnya Claudio Ranieri tercatat cuma pernah menang 1-0 sebanyak enam kali, walaupun lima di antaranya terjadi setelah pergantian tahun (empat kali terÂjadi belakangan ini, ditambah dengan keÂmenangan atas Tottenham Hotspur pada pertengahan Januari lalu).
Skor-skor dengan 1-0 tersebut dapat diterjemahkan sebagai sebuah kemenanÂgan susah-payah Leicester mempertahÂankan posisi menjelang garis finis. Tapi secara bersamaan dapat pula diartikan sebagai pertanda mental juara karena toh yang penting adalah raihan tambahan poinnya.
 Sehubungan dengan hal tersebut maka apa yang dilakuÂkan Burton Albion di League One, divisi ketiga di level liga Inggris, bahkan lebih menÂcolok daripada Leicester. BurÂton, yang sampai Desember lalu ditangani mantan bomber Chelsea Jimmy Floyd HasselÂbaink, jauh lebih akrab dengan kemenangan 1-0.
Saat ini, Burton Albion bercoÂkol di puncak klasemen League One 2015-16 dengan 75 poin dari 38 pertandingan, unggul empat angka dari rival terdekat. Laju Burton Albion menguasai punÂcak klasemen itu turut dicapai setelah 11 kali menang 1-0.
Dari 23 kemenangan yang dipetik musim ini, Burton AlÂbion melewati 17 di antaranya dengan selisih satu gol karena juga pernah enam kali meraih hasil positif dengan skor tipis 2-1 atas tim lawan.
Rajinnya Burton Albion meÂraup kemenangan-kemenanÂgan tipis tak ayal berpengaruh pada produktivitas tim.
Sejauh ini mereka baru membuat 50 gol, paling rendah di tim lima besar dan setara dengan tim posisi kedua dari dasar klasemen. Ada 10 tim League One musim ini yang lebih subur daripada si pemunÂcak klasemen.
Sebagai catatan, Leicester City dan Burton Albion meruÂpakan dua klub yang sama-sama menempati area Midlands di InÂggris, membuat kawasan itu bisa punya dua juara liga seandainya Leicester dan Burton Albion bisa mempertahankan posisi.
“Bayangkan kemungkinan itu terjadi!†sebut penyerang Burton Stuart Beavon kepada The Sun.
“Saya pikir tidak banyak orang yang menduganya di awal musim. Mungkin karena Leicester, pencapaian kami sendiri jadi sedikit kurang dapat perhatian, tapi mungkin itu hal bagus. Tidaklah oke saat ada terlalu banyak perhatian,†pungkasnya.
“Sulit untuk tidak meÂmikirkan promosi, tapi kami tahu dua partai buruk bisa mengacaukan segalanya. Kami juga tahu segalanya terÂgantung kami sendiri,†ucapÂnya.
(Rishad/Net)